Khazanah Islami

Keistimewaan 10 Hari Terakhir di Bulan Suci Ramadan, Ini Amalan yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW

Berkah bulan suci Ramadan adalah terbaik dari bulan-bulan lainnya sebab pahala dan ampunan Allah Swt bertebaran menaungi hamba-Nya.

Editor: Heri Prihartono
pixabay.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Berkah bulan suci Ramadan  adalah terbaik dari bulan-bulan lainnya sebab pahala dan ampunan Allah Swt bertebaran menaungi hamba-Nya.

Di antara keutamaan bulan suci Ramadan, ada di antara sepuluh hari tersebut ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni malam Lailatul Qodar.

Dikutip dari artikel Harakah.id berjudul Amalan Rasulullah Saw Ketika Memasuki Sepuluh Hari Terakhir di bulan suci Ramadan.

Mengenal Pemain Keturunan Indonesia yang Bakal Berlaga di Premier League Musim Depan, Siapa Dia?

Rasulullah semakin meningkatkan ibadahnya melebihi bulan-bulan lainnya.

Sebagaimana yang dikatakan Aisyah Ra:

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
“Rasulullah Saw meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), hal yang tidak beliau lakukan pada (hari) lainnya (HR Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad)

Pada sepuluh akhir Ramadhan, Rasulullah Saw memperbanyak ibadahnya dan menyedikitkan tidur.

Berhasil Tekan Angka Penyebaran Virus Corona Tanpa PSBB, Ini yang Diterapkan oleh Pemerintah Bali

Bahkan beliau juga menjauhi istri-istrinya dan beritikaf di masjid. Beliau bersabda
“Barangsiapa yang hendak beri’tikaf denganku, hendaklah beri’tikaf di sepuluh terakhir (Ramadhan), sesungguhnya aku telah diperlihatkan malam itu (lailatul qadar) tapi kemudian aku dilupakan (dibuat lupa) (HR Bukhari).

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Dari Aisyah Ra berkata “Rasulullah Saw ketika memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya. (HR Muslim)

Mengencangkan ikat pinggang merupakan kinayah yang artinya menjauhi istri-istrinya dan menyibukkan diri dengan ibadah.

Beliau juga membangunkan keluarganya, mengingatkan mereka untuk tidak menyia-nyiakan hari-hari akhir Ramadhan tersebut.

Pernah suatu hari Rasulullah Saw beritikaf di masjid, saat itu atap masjid hanya terbuat dari pelepah kurma.

Kemudian hujan turun mengguyur sehingga membuat lantai masjid dipenuhi air (ketika itu lantai masjid masih berupa tanah).

Rasulullah Saw masih melanjutkan ibadahnya, tak ingin melewatkan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan tersebut.

Abu Said al-Khudri berkata “Aku melihat di dahinya terdapat sisa air dan tanah (karena sisa hujan semalam)”

Penyamaran Agen Berujung Pengkhianatan, Berikut Sinopsis Film 2 Guns di Trans TV

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved