Virus Corona
WHO Sebut Vaksin Covid-19 Baru Ada di Akhir 2021 Ternyata Ini Alasan Sebenarnya!
Pandemi virus corona membuat peneliti dari berbagai belahan dunia berupaya menemukan vaksin penawarnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi virus corona membuat peneliti dari berbagai belahan dunia berupaya menemukan vaksin penawarnya.
Bahkan terbaru penelitian pengembangan vaksin virus corona yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan kini telah memasuki uji klinis.
Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah memperingatkan bahwa kecil kemungkinan untuk memiliki vaksin tersebut sebelum akhir 2021.
• 2 Pelaku yang Membawa Sabu 500 Gram dari Riau, Ternyata Bandar Narkoba Jaringan Lapas, Pernah 1 Kg
• Walaupun 27 Tahun Di Hutan, Pria Ini Tak Pernah Putus Hubungan dengan Modernitas
• PSSI Alami Krisis Keuangan, Gaji Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Telat Dibayar
Pengembangan dan distribusi massal vaksin secara luas dipandang sebagai cara yang paling mungkin untuk mengendalikan Covid-19.
Tiga perusahaan farmasi terbesar AS, Inovio, Moderna, dan Pfizer kini telah memulai uji klinis, yaitu tahap pertama dalam pengembangan vaksin.
Sementara itu, para peneliti di Oxford University yang didukung oleh Pemerintah Inggris mengatakan mereka bertekad untuk memproduksi vaksin pada musim gugur nanti.
Pengumpulan data awal
Pejabat Senior WHO Dale Fisher menyebut vaksin untuk Covid-19 tidak akan siap hingga akhir tahun depan.
"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (4/5/2020).
Menurutnya, fase 2 dan 3 uji coba akan memakan waktu yang lama untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.
Uji coba fase 1 saat ini baru akan memungkinan pengumpulan data awal untuk menilai apakah vaksin potensial benar-benar bekerja, sebelum dilakukan uji coba fase selanjutnya.
Fisher bahkan menyebut komentar Presiden Donald Trump yang meyakini bahwa vaksin virus corona akan dikembangkan pada akhir 2020 sebagai sesuatu yang prematur.
Gilead Silences
Sementara itu, CEO Roche, salah satu raksasa farmasi Severin Schwan juga menyatakan keraguannya atas kerangka waktu yang diusulkan oleh Trump.
"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata Schwan.