Pesona Masjid Tua di Seberang Kota Jambi, Dibangun Sejak 1880

Masjid itu juga menyimpan benda-benda yang punya nilai sejarah. Bedug misalnya, yang usianya diperkirakan sudah sebaad. Kayunya masih asli, hanya...

Tribunjambi/mareza
Masjid Al-Ihsaniyah, masjid tertua yang terletak di Seberang Kota Jambi, Kecamatan Danau Teluk 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Di Seberang Kota Jambi, ada bangunan yang masih tampak elok dan megah, yang menjadi rumah ibadah umat Islam pertama di Kota Jambi.

Letaknya di Jalan KH Ibrahim, RT 05, Olak Kemang, Danau Teluk, Kota Jambi.

Masjid Al-Ihsaniyah rupanya menyimpan banyak sejarah yang teramat panjang. Sejak didirikan pertama kali pada 1880 M, masjid ini telah berkali-kali direnovasi.

Masjid yang terletak tidak jauh dari bibir Sungai Batanghari itu juga dikenal masyarakat dengan Masjid Batu.

Sejak Islam masuk di Kota Jambi, masjid inilah yang menjadi sentra ibadah pertama. Masjid Batu didirikan oleh Datuk Shin Thai, seorang muslim Cina yang juga menyebarkan Islam ke Jambi.

Areal Rawan Terbakar di Provinsi Jambi Bakal Dipasang CCTV untuk Pantau Karhutla

DRASTIS Positif Corona Jambi Tambah 15 Orang Jadi 62 Orang, Bandingkan dengan Hari Sebelumnya

Para Pejabat Korut Ketakutan, Kim Jong Un Biarkan Isu Kembaran dan Meninggal Demi Sebuah Pukulan

Berdua dengan seorang ulama Arab keturunan Yaman, Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri, yang juga menjadi tokoh dan pejuang Islam di tanah Jambi.

Asal muasal masjid Al Ihsaniyah dijuluki Masjid Batu, karena itulah masjid yang pertama kali dibangun dengan susunan batu atau beton.

Pada abad ke 19 dulu, bangunan-bangunan rata-rata masih menggunakan kayu dan pasak. Bangunan batu itu dibuat waktu zaman Belanda.

Desainnya pun dulu mirip dengan gaya bangunan Belanda.

Sebelum seperti sekarang, dulu tempat wudu di sana berupa kolam. Kolam itu terletak tidak jauh dari bangunan masjid. Dibuat di dalam tanah.

Masjid itu juga menyimpan benda-benda yang punya nilai sejarah. Bedug misalnya, yang usianya diperkirakan sudah sebaad. Kayunya masih asli, hanya saja kulitnya telah berganti.

Selain itu, dulu juga ada kaligrafi yang menjadi papan nama masjid Al Ihsaniyah. Kaligrafi itu elok bentuknya.

Dibuat oleh seorang yang dikenal piawai membuat kaligrafi bernama Bilal Muchtar bin Abdul Hamid, ayah dari KH Ibrahim.

Selain itu, ketika salat Jumat, khatib yang menyampaikan khutbah pun menggunakan tongkat yang sudah cukup lama usianya.

Di depan masjid Al Ihsaniyah, terdapat sebuah makam. Itulah makam Habib Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri, yang dikenal dengan nama Pangeran Wiro Kusumo.

Hingga kini, di tengah perkembangan Islam yang masih berlanjut, masjid itu masih menjadi tempat ibadah yang ramai didatangi umat Islam dari berbagai penjuru. (Mareza Sutan A J)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved