Pengalaman Soeharto Pernah Trauma dengan Senjata Tajam yang Kelak Jadi Lambang Partai Musuhnya
Satu diantaranya Soeharto atau biasa akrab disapa Pak Haro pernah trauma dengan benda yang kelak justru menjadi lambang partai yang dilawannya.
TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Presiden Soeharto, memiiki pengalaman masa kecil yang membuatnya trauma. Satu diantaranya Soeharto atau biasa akrab disapa Pak Haro pernah trauma dengan benda yang kelak justru menjadi lambang partai yang dilawannya.
Sekali waktu, saat berumur tiga tahun, sepulang dari sawah, Soeharto bermain-main dengan arit.
Namun arit itu terlepas dari tangkainya, sehingga mengenai kaki kanan.
Akibat kejadian itu, kaki kanan Soeharto terluka.
Pengalaman lain menyebut, sekira usia 5 tahun, ketika ibunya ke pasar, Soeharto kecil ditinggal sendirian di rumah, dan diberi uang logam 0,5 sen.
• Kisah Ajudan Loyal Soeharto Ngamuk di Belanda Karena Indonesia Diremehkan dan Dianggap Belum Merdeka
• Atas Perintah Soeharto, Aksi Kudeta di Negara Filipina Digagalkan Kopassus Berbaju Barong Tagalog
• Misteri Karier Luhut Panjaitan di Kopassus, Tak Pernah Jadi Danjen Tapi Mengapa Punya Pengaruh Besar
Uang logam 0,5 sen itu dimain-mainkan, bahkan diemut oleh Soeharto, sampai tertelan.
Karena takut, Soeharto menangis lama sekali.
Apalagi saat itu ia ditakut-takuti oleh anak-anak lain bahwa uang itu akan menyangkut di dalam perut dan tidak pernah keluar lagi.
Tidak jelas, apakah kemudian uang itu keluar atau tidak.
Soeharto pun tidak ingat apakah ia berhasil menemukan kembali uang tersebut.
• Sempat Buron, YouTuber Ferdian Paleka Ditangkap Polisi di Tol, Pasal Berlapis Menantinya
• Tak Bisa Ramal Dirinya Sendiri? Roy Kiyoshi Dikabarkan Terjerat Kasus Narkoba, Sempat Bilang Begini
Satu lagi pengalaman tidak menyenangkan, dialami ketika ia bermain bersama seorang saudaranya, Darsono, di depan rumah kakek buyutnya Notosudiro.
Waktu itu kakek buyutnya sedang membuat baju.
Soeharto kemudian dipanggil dan disuruh mengepas sebuah baju yang sedang dibuat.
Dengan senang hati dipakainya baju itu.
Namun ternyata baju itu bukan untuk dia, melainkan untuk Darsono.