Pendapatan Penduduk di Negara Ini Capai Miliaran Dolar Tetap Disebut Miskin, Presidennya Foya-foya

Rasanya tidak masuk akal hapir seluruh penduduk suatu negara milyader semua. Namun itulah fakta yang terjadi di salah negara di daratan benua Afrika

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Toutiao
Ilustrasi orang dengan banyak uang. 

TRIBUNJAMBI.COM - Rasanya tidak masuk akal hapir seluruh penduduk  suatu negara milyader semua. Namun itulah fakta yang terjadi di salah negara di daratan  benua Afrika.

Seperti diungkap Intisari-online.com dengan sebuah pertanyaan, pernahkan Anda mendengar tentang sebuah negeri yang nyaris semua rakyatnya adalah seorang milyader?

Seperti dilansir dari Eva.vn, tersebutlah sebuah negeri dengan ekonomi terkaya di Afrika.

Pengalaman Soeharto Pernah Trauma dengan Senjata Tajam yang Kelak Jadi Lambang Partai Musuhnya

Roy Kiyoshi Tertangkap Kasus Narkoba, Begini Reaksi Robby Purba, Unggah Foto Ini di Akun Instagram

Negara itu adalah Zimbabwe, pada tahun 1980-an, ekonomi Zimbabwe berkembang dengan pesat berkat pertanian dan sumber daya alam yang melimpah.

Pascamerdeka, Robert Mugabe adalah Presiden pertama Zimbabwe dia meluncurkan inisiatif kesehatan dan pendidikan untuk negaranya.

Negara itu mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, dalam jumlah ekspor barang-barang industri.

Tembakau adalah tanaman yang terkenal di sana, sumber daya alam yang melimpah membuat pembangunan ekonomi di negeri itu dengan cepat berkembang.

Namun tahun 1990-an ekonomi negara itu turun, karena menejemen yang tidak efektif, kekurangan makanan dan devaluasi.

Hiperinflasi meledak pada tahun 2003, dan tingkat pengangguran mencapai 95%.

Hingga akhirnya membuat negara tersebut menjadi salah satu yang termiskin di dunia, menurut catatan PBB.

Hampir jutaan penduduknya kekurangan makanan kronis di mana sekitar 2,2 juta orang tinggal di daerah perkotaan dan 5 juta orang tinggal di daerah pedesaan.

Ironisnya, semua orang yang menderite kelaparan ini adalah milyader di Zimbabwe.

Namun mereka dijuluki milyader, karena Hyperinflasi tinggi, tahun 2008 setiap 100 miliar dollar Zimbabwe, hanya cukup untuk membeli 1 potong roti.

Januari 2008, Zimbabwe mengeluarkan uang kertas 10 Juta, lalu mengedarkan uang kerta 50 juta.

Cara Cari Token dan Listrik Gratis Bulan Mei, Via Website pln.co.id dan WhatsApp

milyader

Toutiao

Di Zimbabwe semua orang adalah milyader.

Namun, karena uang kertas memiliki jumlah yang besar, inflasi naik menjadi 2,2 juta % pada tahun 2008, sehingga uang milyaran hanya cukup untuk membeli sepotong roti.

Sebanyak 80% penduduk negeri itu jatuh dalam kemiskinan tinggi meskipun fakta bahwa semuanya adalah milyader.

Kondisi itu membuat penduduk satu hari membutuhkan 500 milyar dollar Zimbabwe untuk biaya hidup, itu pun mereka masih sangat miskin.

Februari 2019, Zimbabwe mengeluarkan mata uang baru, RTGS, namun tak butuh waktu lama terjadi depresiasi, memaksa banyak perusahaan menaikkan harga.

Ironisnya hidup dala kemiskinan, presidennya Mugabe justru hidup dalam kemewahan, dia memiliki rumah dengan 25 kamar, makan di resort mewah, dan belanja mewah di Eropa.

Sempat Buron, YouTuber Ferdian Paleka Ditangkap Polisi di Tol, Pasal Berlapis Menantinya

Mantan istri presiden itu pernah kepergok menggunakan tas merk Gucci mahal, yang dibelinya dari Paris.

Fakta lainnya adalah, Zimbabwe sejatinya adalah negara terbesar kedua dengan cadangan berlian dan platinum.

Ini merupakan rumah bagi delapan dari sembilan mineral tanah paling langka di dunia, termasuk ada ems, lithium, batu bara, bijih besi dan kromium.

Namun, penghasilan utama negara ini adalah ekspor tembakau dan kapas.

Sayangnya kondisi ini tidak membuat rakyat Zimbabwe lepas dari lubang kemiskinan, hampir sebagian besar rakyatnya berpenghasilan milyaran namun dengan status sebagai orang miskin.

SUMBER: Sriwijaya Post

Misteri Karier Luhut Panjaitan di Kopassus, Tak Pernah Jadi Danjen Tapi Mengapa Punya Pengaruh Besar

Tak Bisa Ramal Dirinya Sendiri? Roy Kiyoshi Dikabarkan Terjerat Kasus Narkoba, Sempat Bilang Begini

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved