Layanan BRI
Transaksi Agen BRILink Meningkat di Tegah Pandemi Corona
Produktivitas Agen BRILink milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami kenaikan di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Rohmayana | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA– Produktivitas Agen BRILink milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami kenaikan di tengah pandemi Covid-19.
Imbauan physical distancing oleh pemerintah ternyata membuat masyarakat memilih untuk bertransaksi perbankan melalui Agen – Agen BRILink yang berada di sekitar tempat tinggal mereka.
Hingga akhir Maret kemarin, Agen branchless banking milik BRI ini membukukan dana murah berupa tabungan dan giro atau Current Account Saving Account (CASA) hingga Rp 8,24 triliun, tumbuh 67% year on year.
• Berusia 110 Tahun, Nenek 9 Cucu dan 12 Cicit di Sulawesi Tenggara Tetap Sholat 5 Waktu dan Mengaji
• Diduga Sebar Hoax Wakil Presiden Terpapar Virus Corona, Pria Ini Ditangkap Polisi
• Wirang Birawa Sebut Ahmad Dhani Tidak Hoki Gara-gara Nikahi Mulan Jameela, Berbeda dengan Istri Dulu
Total transaksi yang dilakukan Agen BRILink mencapai lebih dari 156 juta transaksi yang dilakukan lewat 428.794 agen di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan, Agen BRILink bisa menjadi solusi alternatif bagi masyarakat untuk menghindari kerumunan.
Tak perlu antri ke kantor Bank, masyarakat bisa bertransaksi dengan mendatangi Agen BRILink di sekitar daerahnya.
“Sebagian Agen BRILink juga memiliki usaha jualan baik sembako atau barang kebutuhan lainnya, sehingga masyarakat bisa sekaligus berbelanja kebutuhannya,” tambah Amam.
• Dampak Covid-19, Pemprov DKI Rencananya Tiadakan THR & Hapus Gaji 14 dan Sejumlah Tunjangan PNS
• Tak Mendapat Restu Calon Mertua, Seorang Pria Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya Sendiri
• Jadi Trending Twitter, Sosok Jang Hansol Mengulas Video Mayat ABK yang Dilarung di Laut
Saat ini, Agen BRILink bisa melayani berbagai transaksi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Transaksi ini diantaranya transfer, tarik tunai, setoran pembayaran tagihan listrik PLN, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, Top Up BRIZZI, Gopay, OVO dan berbagai transaksi lainnya.
Selain itu, Agen BRILink juga memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan dan referral pinjaman.
Pada kuartal I – 2020, secara total Agen BRILink telah melayani referral pembukaan rekening simpanan sebanyak 58.497 dan referral pinjaman sejumlah 51.315.
“Hingga saat ini, Agen BRILink sudah tersebar di 51.938 desa. Dengan banyaknya desa yang telah dijangkau, BRI berharap dapat memberikan inklusi layanan keuangan yang makin luas kepada masyarakat,” pungkas Amam.(*)
Tiba-tiba Uang Rp 600 Ribu Masuk Ke Rekening BRI
Media sosial baik Twitter maupun Facebook tengah ramai oleh unggahan warganet soal uang Rp 600.000 yang tiba-tiba masuk ke rekening BRI milik mereka.
Ada yang mengunggah foto pesan singkat (SMS) pemberitahuan transfer, ada pula yang menyebarkannya lewat tulisan dan foto di Facebook.
Ada yang menyebut bahwa semua pemilik rekening BRI mendapatkan uang Rp 600.000 tersebut.

Bagaimana penjelasannya?
Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan, tidak benar bahwa semua pemilik rekening BRI mendapatkan uang Rp 600.000.
"Enggak benar, dong. Kan BRI hanya bank penyalur. Yang benar, pemerintah yang bagiin uangnya," ujar Amam saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (3/5/2020).
Dia menjelaskan, uang sebesar Rp 600.000 itu merupakan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
BRI bersama dengan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) ditunjuk sebagai bank penyalur BST kepada 528.320 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19.
Amam menjelaskan, pada BST Tahap 1 besaran yang disalurkan mencapai Rp 316 miliar.
Penyalurannya dilakukan pada 27-29 April 2020 melalui Mass Fund Transfer sebesar Rp 600.000 ke rekening masing-masing penerima yang berhak.
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial Adhy Karyono, saat dihubungi secara terpisah, menjelaskan, program BST diberikan kepada 9 juta KPM.
Angka 9 juta KPM ini berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sementara itu mekanisme penyalurannya ada 2 cara, yaitu:
- Melalui PT Pos sebanyak 8 juta KPM
- Transfer top up ke rekening penerima manfaat sebanyak 1 juta KPM.
Adhy menambahkan, penerima lewat transfer bank adalah mereka yang sudah melakukan sinkronisasi data DTKS dengan data bank Himbara.
Jumlahnya sekitar 5,8 juta KPM.
Kemudian, dari hasil pemadanan data, diperoleh rekening yang valid sebanyak 749.948 orang, termasuk di BRI sebanyak 528.144 orang.
Mengenai adanya penerima manfaat yang tidak mengetahui mengenai uang bantuan sebesar Rp 600.00 ini, menurut Adhy, sebelumnya sudah ada pemberitahuan.
"Sebelumnya pemberitahuan sudah diberikan kepada dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota, juga koordinator BPNT terkait BNBA yang akan dapat top up bantuan," kata Adhy.
Selanjutnya, Kemensos berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk melakukan tagging nama yang sudah masuk daftar Himbara.
Mensos Minta Warga Tak Usah Ribut-ribut soal Bantuan Sosial
Sementara itu, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengimbau warga agar tak mempersoalkan masalah data bantuan sosial ( bansos).
Ia juga mengajak warga bergotong royong dalam distribusi sembako.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk bahu membahu melawan Covid-19.
"Saya kira kita nggak usah ribut-ribut soal data, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan, secara gotong royong. Kita ini masyarakat yang karakternya gotong royong," kata Juliari saat meninjau proses distribusi sembako di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (2/5/2020).
Juliari berharap agar semua warga mendapat bantuan sembako dari pemerintah secara merata.
Oleh karenanya, ia meminta warga atau keluarga yang sudah menerima bansos dari pemerintah provinsi atau siapapun, untuk tidak lagi menerima bantuan.
"Tapi diinformasikan, dan diberikan kepada keluarga lain yang belum menerima sembako apa-apa," ujar Juliari.
Imbauan ini disampaikan lantaran jumlah bantuan terbatas.
Menurut Juliari, tidak semua warga bisa menerima bansos, termasuk warga di wilayah DKI Jakarta.
"Tidak mungkin semua kita berikan. Saya kira tadi bisa dilihat sendiri, dari RT/RW menyanggupi agar diatur dengan rapi sehingga tidak ada lagi yang merasa dirugikan, yang merasa tidak dipedulikan, saya kira begitu," kata Juliari.
Untuk diketahui, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako kepada 1,3 juta keluarga di DKI Jakarta dan 600.000 keluarga di Bodetabek dengan nilai bantuan Rp 600.000 per bulan.
Bantuan ini diberikan selama tiga bulan, yaitu April hingga Juni.
Jika masyarakat menemukan permasalahan bantuan sosial dari Kemensos yang salah sasaran, terjadi penyelewengan, atau pungutan liar, bisa langsung didukan ke nomor hotline bantuan sosial Kemensos di 0811 1022 210. Atau bisa juga melalui email di bansoscovid19@kemsos.go.id.
Minta Warga Berbagi
Juliari P. Batubara meminta masyarakat yang mendapat bantuan sosial ( bansos) lebih dari satu kali untuk berbagi.
Pasalnya, selain bansos sembako dari Presiden, masyarakat terdampak Covid-19 juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov) masing-masing.
“Kalau nanti ada masyarakat yang sudah menerima bantuan, tapi ternyata sudah mendapatkan bantuan dari misalnya Pemprov DKI, ya sebaiknya bansos sembako Presiden ini diberikan ke tetangganya yang belum mendapatkan,” kata Mensos seperti dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com.
Hal tersebut dikatakan Mensos saat berkunjung ke RW 07, Kelurahan Slipi, Kecamatan Grogol, Jakarta Barat, Jumat (01/05/2020).
Kedatangan mendadak Mensos ini untuk memastikan distribusi sembako Bantuan Presiden tahap 1 untuk wilayah DKI Jakarta, dan Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok, Bekasi (Jabodetabek) berjalan dengan lancar.
Penyaluran tahap 1 ini akan didistribusikan untuk tujuh kecamatan di wilayah Jabodetabek.
Dalam kunjungan ini, Mensos mengecek langsung proses pengangkutan sembako Bantuan Presiden mulai dari petugas hingga ke kendaraan pengangkut. Mensos juga memberikan arahan dan briefing kepada petugas.
Selain ke RW 07, Kelurahan Slipi, Kecamatan Grogol, Jakarta Barat, Mensos meninjau pula lokasi distribusi Bantuan Presiden di RW 01, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Saya perlu memastikan bahwa bansos sembako Bantuan Presiden ini tidak hanya berjalan cepat, tepat, namun juga harus dipastikan isinya sesuai,” kata Mensos.
Bantuan Presiden sendiri mulai disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Jabodetabek sejak Senin (20/4/2020). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Mengapa Uang Rp 600.000 Tiba-tiba Masuk Rekening BRI Milik Warga, Ini Penjelasan Kemensos
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Transaksi Agen BRILink Tumbuh Pesat di Tengah Pandemi