Pria Ini Rela Jual Ginjal Demi Sesuap Nasi, Ganjar Pranowo: Cukup Minta Bantuan ke Pemerintah

Pria yang bernama Frans Larry Oktavianus (43) ini membawa poster dan menawarkan untuk menjual ginjalnya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Instagram/Ganjar Pranowo
Ketua KAGAMA Ganjar Pranowo Ngevlog di Tribun Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM - Demi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya selama virus corona, pria ini rela menawarkan untuk menjual ginjalnya.

Pria yang bernama Frans Larry Oktavianus (43) ini membawa poster dan menawarkan untuk menjual ginjalnya.

Aksi pria itu hingga terdengar oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Berikut ini aksi dan fakta-faktanya.

Materi Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jambi Diusulkan Jadi Pelajaran Muatan Lokal di Sekolah

Anhar Eksekutor Perampokan Pempek Selamat Ternyata DPO Kejari Wilayah Sekayu

Ia menjadi perbincangan setelah potretnya berjalan kaki sambil membawa poster menawarkan ginjalnya viral di media sosial.

Belakangan, diketahui bahwa pria tersebut merupakan warga Klaten, Jawa Tengah.

 

Kesulitan yang dihadapinya di tengah pandemi, membuat Frans mulai tak mampu berpikir jernih.

Tak adanya biaya untuk menghidupi anak dan istri ditambah harus melunasi utang, membuat Frans memutuskan menjual ginjal.

Rumah keluarga Frans Larry Oktavianus (43) yang nekat menjual ginjal dan akan melakukan aksi jalan kaki menuju Semarang menemui Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo, di Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Minggu (3/5/2020). ()

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun memberikan tanggapan.

Ia menyayangkan cara Frans yang disebutnya terlalu 'ngeri'.

Bagaimana mulanya Frans nekat menjual ginjalnya?

1. Jadi Korban PHK

DEMO BURUH - Massa buruh berunjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Upah Kerja Layak Sedunia di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10). Mereka menuntut pemerintah mencabut PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, menolak upah murah dan naikan UMP/K tahun 2018 sebesar 50 persen, jalankan jaminan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat, dan stop PHK buruh.
DEMO BURUH - Massa buruh berunjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Upah Kerja Layak Sedunia di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10). Mereka menuntut pemerintah mencabut PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, menolak upah murah dan naikan UMP/K tahun 2018 sebesar 50 persen, jalankan jaminan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat, dan stop PHK buruh. (Warta Kota/henry lopulalan)

Frans dirumahkan lantaran perusahaan cuci mobil tempatnya mengais rezeki sepi pelanggan akibat virus corona.

Karena itulah, ia tak bisa mendapat penghasilan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved