13 Mahasiswa Jambi di Sudan Butuh Bantuan, Layangkan Surat ke Pemprov Jambi

Sebanyak 13 mahasiswa asal Provinsi Jambi yang kini sedang kuliah di Sudan sedang membutuhkan bantuan.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/SUANG SITANGGANG
NASIB MAHASISWA - Jurnalis Tribun Jambi, Suang Sitanggang (kiri) saat melakukan video call dengan Ahmad Tsarwat, Ketua Forum Kekeluargaan Sumatera di Sudan, terkait kondisi mahasiswa Jambi di Sudan, Kamis (7/5/2020). Setidaknya 13 orang mahasiswa asal Jambi di Sudah sedang butuh bantuan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sebanyak 13 mahasiswa asal Provinsi Jambi yang kini sedang kuliah di Sudan sedang membutuhkan bantuan.

Diungkapkan Ahmad Tsarwat, yang merupakan Ketua Forum Kekeluargaan Sumatera di Sudan, saat ini ada 35 mahasiswa asal asal Jambi yang kuliah di sana.

Mereka berasal dari berbagai daerah, yakni dari Sarolangun, Merangin, Muarojambi, Kota Jambi, Kerinci, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timnur, Tebo, Bungo, dan Batanghari.

Ahmad Tsarwat menyebut sebanyak 16 orang anggota Forum Kekeluargaan Sumatera yang saat ini sangat butuh bantuan, dampak Covid-19.

Anggota organisasi Forum Kekeluargaan Sumatera merupakan mahasiswa yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi, dan Bangka Belitung.

"Ada 16 orang anggota kami yang terdampak secara langsung akibat Covid-19. Kami catat ada 13 orang di antaranya yang berasal dari Jambi yang sangat butuh bantuan," ujar dia.

Sementara tiga orang lagi berasal dari Sumatera Barat dan Bangka Belitung.

Ia menyebut keluarga dari 13 orang mahasiswa asal Jambi itu saat ini mengalami kesulitan, sehingga tidak bisa mengirimkan uang seperti biasa.

"Usaha keluarganya bangkrut akibat wabah ini, jadi tidak lagi dapat kiriman," terangnya.

Dijelaskannya, mahasiswa Jambi di Sudan memang rata-rata beasiswa.

Tapi beasiswa hanya untuk uang semester. Mereka yang tidak tinggal di asrama, harus membayar uang makan dan sewa tempat tinggal.

Ahmad Tsarwat, yang merupakan mahasiswa pascaSarjana University of the Holy Quran and Islamic Sciences menerangkan, kondisi Khartoum, kota tempat mereka tinggal saat ini, sudah lockdown.

"Kami hanya bisa keluar untuk belanja makanan, jam 06.00 sampai jam 13.00. Di luar jam itu tidak bisa lagi keluar," ungkapnya.

Pihaknya telah mengirimkan surat ke Pemprov Jambi agar membantu mahasiswa yang terdampak COvid-19 ini.

Surat itu juga sudah mendapatkan persetujuan dari KBRI di Sudan, dan surat disertai dengan identitas mahasiswa yang sangat butuh bantuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved