Berita Selebritis
Luna Maya Menguak Lagi Perseteruan Rhoma Irama dengan Inul Daratista, Singgung Sumpah Serapah
Luna Maya Menguak Lagi Perseteruan Rhoma Irama dengan Inul Daratista, Singgung Sumpah Serapah
Jadi itu yang membuat tekad saya bisa menjadi Inul Daratista seperti sekarang. Aku bisa menunjukkan kesuksesanku, harga diriku, itu salah satunya adalah pengin menunjukkan kepada Pak Haji.
Apa yang kamu lihat dulu tidak seperti apa yang kamu lontarkan kepada saya. Aku orang yang berbeda," ujar Inul Daratista panjang lebar.
• Jambi Tambah 4 Pasien Positif Virus Corona, Rabu (6/5/2020) Total Jadi 47 Kasus COVID-19
Lantas sebenarnya, bagaimana awal perseteruan Inul Daratista dan Rhoma Irama?
Dikutip dari TribunJabar.com, kejadianya bermula pada tahun 2003. Saat itu Inul Daratista menjadi artis pendatang baru yang sedang naik daun.
Ia dikenal dengan goyang ngebor-nya yang kemudian menuai reaksi dari Raja Dangdut Rhoma Irama.
Sang Raja Dangdut menilai goyang ngebor Inul Daratista bisa merusak moral bangsa.
Selain itu, Rhoma juga menganggap Inul Daratista menodai citra musik dangdut yang selama ini ia bangun.
Bang Haji, sebutan Rhoma Irama, rupanya tak main-main terhadap Inul.
Ia mengumpulkan penyanyi lain di Paguyuban Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) untuk mengimbau stasiun televisi agar memboikot pedangdut bernama asli Ainur Rokhimah itu.
Sebagai junior, Inul pun akhirnya menemui Rhoma Irama. Dalam pertemuan itu, Inul dinasihati oleh Rhoma.
"Tahu enggak kamu, kemarin di tivi ada seseorang yang memperkosa anak karena ia baru saja melihat VCD-mu!" kata Rhoma terhadap Inul kala itu.
Setelah pertemuan, Inul mencium tangan Rhoma Irama sebagai tanda bahwa perseteruan keduanya telah usai.
Namun berselang tiga tahun kemudian, polemik Inul dan Rhoma kembali memanas.
Kala itu, Inul Daratista dan Rhoma Irama diundang untuk menghadiri rapat yang digelar di Komisi VIII DPR.
Rapat tersebut digelar Pansus untuk membahas Rancangan Undang Undang (RUU) Pornografi dan Pornoaksi.
Kehadiran para artis dalam rapat tersebut untuk memberikan dukungan bagi lahirnya perangkat hukum itu apalagi geger bakal terbitnya Majalah Playboy di Indonesia.