Prediksi Sandiaga Uno tentang Kondisi Jakarta setelah Corona, Bakal Beda dengan Sebelumhya

Awalnya Sandi menunjukkan bagaimana penggunaan masker saat ini sudah menjadi sesuatu yang lazim. Kemudian ....

Editor: Duanto AS
Twitter @sandiuno
Sandiaga Uno memaparkan prediksi DKI Jakarta setelah corona. 

TRIBUNJAMBI.COM - Simak prediksi Sandiaga Uno tentang situasi DKI Jakarta setelah Covid-19.

Seperti apa prediksi mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini?

Bahkan, beberapa di antaranya, kata Sandiaga Uno bakal jauh berbeda dengan kondisi sebelum-sebelumnya.

Kehidupan masyarakat Indonesia telah banyak berubah semenjak pandemi Virus Corona (covid-19) menyebar.

Sekarang sudah dapat terlihat bagaimana banyak warga Jakarta yang terbiasa bekerja dari rumah, bergantung pada layanan antar jemput makanan, dan banyak hal lainnya.

Hasil Penelusuran tentang Klaster Sampoerna Rungkut yang Meninggal Dunia, Bikin Kaget Orang

Jadwal Belajar dari Rumah Hari Ini Senin 4 Mei 2020, PAUD, SD, SMP dan SMA, Live Streaming di TVRI

Hati-hati! Perhatikan Hal Ini Saat Mengisi BBM Tanpa Keluar Mobil, Ada Resikonya!

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan setelah pandemi covid-19 berakhir kemacetan di Jakarta akan berkurang, sebab orang-orang mulai memilih untuk tetap bekerja di rumah.

Dikutip dari acara HOT INDONESIA, Minggu (3/5/2020), awalnya Sandi menunjukkan bagaimana penggunaan masker saat ini sudah menjadi sesuatu yang lazim.

Ia menceritakan seiring berjalannya waktu terus muncul model-model masker yang beragam.

Kemudian Sandi menyinggung bagaimana acara-acara talk show di televisi kemungkinan akan terus dilakukan secara teleconference setelah pandemi covid-19 berakhir.

"Mungkin kita bisa melanjutkan pola kerja dari rumah seperti ini. Ini hal baru setelah normal," ujar Sandi.

Sandi lalu menyoroti dari segi kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Selama pandemi covid-19 ini seperti yang diketahui telah banyak masyarakat mulai menerapkan pola hidup sehat.

Mantan calon wakil presiden RI itu memprediksi gaya hidup sehat masyarakat akan terus dilakukan meskipun pandemi covid-19 sudah berkahir.

"Kita akan gunakan obat pencegahan seperti jamu, kita minum banyak vitamin," ujar Sandi.

"Banyak orang berolahraga untuk memastikan kesehatan mereka," imbuhnya.

Macet Jakarta Berkurang

Selanjutnya Sandi memprediksi bagaimana kemacetan di Jakarta akan berkurang.

Ia mengatakan orang-orang di Jakarta akan mulai lebih memilih untuk bekerja di rumah untuk menghindari kemacetan.

"Saya rasa kemacetan di Jakarta akan berkurang karena orang mulai sadar lebih efisien bekerja dari rumah," jelas dia.

Sandi menggambarkan bagaimana lingkungan hidup di Jakarta akan membaik setelah pandemi covid-19 berakhir.

"Anda melihat awan di Jakarta terlihat lebih indah. Inilah bentuk baru setelah keadaan normal," ucap Sandi.

Keamanan Dunia Maya

Terakhir Sandi menyoroti dari sisi keamanan digital.

Pergoki Istri Asik di Atas Ranjang Bareng Selingkuhan, Suami Malah Minta Selingkuhan Nikahi Istrinya

Awalnya ia bercerita tentang Zoom Bombing, yakni fenomena dimana ada pihak tak bertanggung jawab yang meretas data seseorang ketika sedang melakukan teleconference lewat aplikasi Zoom.

"Jika Anda tidak asing dengan Zoom Bombing, terdapat seseorang masuk dalam sesi Zoom Anda melakukan hal-hal konyol atau atau mencuri data Anda yang sedang diperlihatkan dalam pertemuan tersebut," papar Sandi.

Tak berhenti di situ, Sandi mengatakan masih banyak Perubahan-Perubahan lain yang terjadi.

"Saya rasa banyak hal baru yang tetap terjadi di sini," ucap Sandi.

"Jaga jarak fisik akan terus berlanjut setidaknya dalam dua tahun ke depan," tandasnya.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020), jumlah kasus positif covid-19 di Ibu Kota telah mencapai angka 4.417 kasus.

621 orang di antaranya berhasil sembuh, sedangkan 410 lainnya meninggal.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan 2.062 pasien covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit.

Kemudian 1.324 sisanya menjalani isolasi mandiri.

Fify menambahkan 1.359 orang masih menunggu hasil laboratorium, kemudian terdapat 214 orang berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP), dan 1.001 pasien berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP).

"Sedangkan untuk orang tanpa gejala atau OTG sebanyak 1.347 orang," kata dia.

Lihat videonya mulai menit ke-1.40:

Cara Kampanye Baru

Sandi menambahkan cara kampanye para politisi juga akan terpengaruh seusai covid-19 berakhir.

"Dalton, Sandrina. Sangat sulit bagi para politisi untuk tidak bersalaman," kata Sandi.

Mantan calon wakil presiden RI itu menceritakan bagaimana kedekatan fisik antara politisi dengan masyarakat memiliki pengaruh besar terhadap perolehan suara mereka.

"Bayangkan Anda harus memakai ini (masker) dan melakukan temu publik."

"Ini akan menjadi hal baru setelah keadaan normal."

"Orang yang bersalaman dengan Anda, 50 persen akan berikan suara untuk Anda."

"Lalu orang yang selfie bersama Anda akan memberikan suaranya hingga 70 persen," sambungnya.

Sandi mengatakan nantinya setelah pandemi covid-19 berakhir, kedekatan fisik antara politisi dengan masyarakat tidak bisa lagi menjamin perolehan suara.

"Kejadian sekarang ini akan mengubah data angka tersebut," ujar Sandi.

"Sebab orang-orang akan sangat selektif dalam berswafoto, dan tentunya Anda akan lebih selektif dengan siapa Anda bersalaman."

"Ini masa yang menarik," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Apa yang Berubah setelah covid-19 Berakhir? Sandiaga Uno Prediksi Macet Jakarta Berkurang dan Sandiaga Uno Kaitkan covid-19 dengan Cara Kampanye Politik: Ini Masa yang Menarik diolah Tribunkaltim .com

Ternyata Luna Maya Berencana Mau Menikah Tahun Ini, Tapi Tertunda Akibat Virus Corona

THR PNS Tetap Cair Begini Kebijakan Pemberiannya yang Ditetapkan Pemerintah di Tengah Corona

Heboh Video Mesum Remaja Beredar di WhatsApp, Begini Pengakuan Pemeran Pria dan Sosok Penyebar Video

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved