Misi Terselubung Prajurit RPKAD Tembak Mati 3 KKB Papua & Biarkan Mayatnya Tergeletak
Seorang prajurit RPKAD, Sintong Panjaitan pernah menembak mati 3 anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dan membiarkan mayatnya tergeleta
Perlu diketahui, aksi teror KKB Papua sudah ada sejak tahun 1964.
• Anaknya Dapat Hadiah Dolar dari Sahabatnya, Diambil Nikita Mirzani Tapi Dilarang Fitri Salhuteru
• Ada Kata Harus 2 Periode yang Viral saat Camat Beri Bantuan Sembako Bupati OI ke Korban Covid-19
Lodewijk Mandatjan merupakan pimpinan KKB papua paling legendaris karena memiliki ribuan anggota.
Namun, KKB Papua Lodewijk Mandatjan akhirnya menyerah secara baik-baik dan bahkan bertemu dengan presiden Soeharto.
Berikut fakta-fakta tentang pimpinan KKB Papua paling legendaris, Lodewijk Mandatjan, yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Memiliki 14 ribu pasukan

Lodewijk Mandatjan berhasil menghimpun 14 ribu pasukan untuk melakukan aksi teror di tahun 1964-1967.
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, KKB Papua Lodewijk Mandatjan melancarkan pemberontakan bermodal senapan-senapan tua peninggalan perang dunia 2.
Pada 28 Juli 1965, terjadi serangan ke asrama Yonif 641/ Cenderawasih Manokwari sehingga mengakibatkan tiga anggota TNI gugur dan empat lainnya luka-luka
Pertempuran makin sengit saat RPKAD (sekarang Kopassus) ditugaskan untuk meredam pemberontakan KKB Papua saat itu.
Kurang lebih 50 prajurit RPKAD yang baru mendarat di Papua langsung ditugaskan untuk menggempur KKB Papua.

2. Bukan bagian dari OPM
Berbagai penghadangan dilakukan kelompok KKB Papua Mandatjan di kecamatan Warmare dan Ransiki.
Aparat keamanan di sana tak cukup menanggulangi keadaan.
Motif pemberontakan Lodewijk Mandatjan bukan semata-mata ingin memisahkan diri dengan Indonesia.
Ia juga bukan bagian dari OPM.