Virus Corona
Laporan Intelijen AS, China Dianggap Sembunyikan Data Corona Agar Bisa Menimbun Pasokan Alat Medis
Amerika Serikat terus menekan China terkait keterbukaan atas data virus corona. Serangan terhadap China pun kian tajam.
TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat terus menekan China terkait keterbukaan atas data virus corona. Serangan terhadap China pun kian tajam.
Terbaru, Pemerintah China dituduh telah menahan informasi tentang tingkat keparahan wabah virus corona sehingga akan memiliki waktu untuk menimbun pasokan medis.
Hal tersebut terungkap dari laporan intelijen dari Departemen Keamanan Dalam Negeri alias Homeland Security Amerika Serikat.
• Bukti Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan Ada di Donald Trump, Kekebalan Kedaulatan China Bakal Dicabut?
• Donald Trump Klaim Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium di China
Dilansir dari South China Morning Post, laporan itu mengatakan bahwa pada Januari 2020, sebelum berbagi rincian lengkap tentang wabah virus corona baru dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Beijing secara dramatis meningkatkan impornya dan menurunkan ekspor pasokan medisnya.
Pada Januari, menurut laporan itu, China meningkatkan impor masker bedahnya sebesar 278 persen, pakaian bedah sebesar 72 persen, dan sarung tangan bedah sebesar 32 persen.
Sementara itu, China memangkas ekspor global sejumlah produk medis. Semisal sarung tangan bedah sebesar 48 persen, gaun bedah sebesar 71 persen, masker wajah sebesar 48 persen, dan ventilator medis sebesar 45 persen.
• Intelijen AS dan Korea Selatan Bocorkan Keberadaan Kim Jong Un, Benar Tidak Meninggal Dunia?
• Dalam Sehari Kasus Virus Corona di Rusia Tembus 10 Ribu, Total Jumlah Kematian 1.356 Orang.
Lalu kit inkubator sebesar 56 persen, termometer sebesar 53 persen, dan bola kapas dan usap sebesar 58 persen.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga semakin kritis terhadap penanganan pemerintah China pada tahap awal atas virus yang kemudian menjadi pandemi global.
AS menyalahkan Beijing atas kurangnya transparansi tentang aspek-aspek kunci dari wabah koronavirus.
WHO menyatakan wabah itu sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" pada 30 Januari, dan Amerika Serikat melarang beberapa perjalanan dari China sehari kemudian.
Menurut timeline WHO, China pertama kali memberi tahu badan kesehatan global tentang penyakit seperti pneumonia yang tidak diketahui pada 31 Desember 2019, dan memberikan pembaruan tambahan tentang wabah misterius ini sepanjang Januari.
Sumber : kontan.co.id