Virus Corona
Karyawan Terpapar Covid-19, Dua Pabrik Rokok di Jawa Timur Tutup, Begini Penjelasan Wagub Emil
Puluhan karyawan di dua pabrik rokok di Jawa Timur yaitu PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya dan Pabrik Rokok Mustika di Tulungagung terpapar Covid-19
TRIBUNJAMBI.COM - Puluhan karyawan di dua pabrik rokok di Jawa Timur yaitu PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya dan Pabrik Rokok Mustika di Tulungagung telah terpapar virus Corona atau Covid-19.
Dari Pabrik Rokok Sampoerna diketahui setidaknya sudah ada 63 karyawan yang positif Covid-19.
Sedangkan di Pabrik Rokok Mustika Tulungagung saat ini ada 17 karyawan yang reaktif rapid test dan sedang menunggu hasil tes Swab.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, untuk mencegah masuknya Covid-19 ke sektor industri sebenarnya sudah ada protokol yang ditetapkan di Permenkes ataupun di Pergub dan Perbup/Perwali untuk daerah yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dengan ketegasan tersebut diharapkan semua pelaku industri mematuhi protokol keamanan. Karena jika satu pabrik tidak mengikuti protokol tersebut dan ada yang terpapar otomatis akan ditutup.
"Jadi ada motivasi bagi pelaku usaha baik pabrik maupun pedagang untuk memastikan satu sama lain tidak terkena (Covid-19) di tempat kerja," ucap Emil yang juga Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Tidak hanya dari Pergub ataupun Perbup/Perwali, Emil menyebutkan, dari Ijin operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) jika ada kasus Covid-19 maka pabrik tersebut harus ditutup.
"Makanya saling mengingatkan kalau ada temannya yang tidak memenuhi protokol. Kita memang punya patroli besar tapi keterlibatan masyarakat untuk saling berperan menjaga adalah yang terpenting," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menambahkan, selama PSBB sudah jelas kegiatan apa yang boleh lanjut dan kegiatan apa yang dihentikan dulu.
"Coba dipelajari lebih dalam perbup dan perwali yang sudah dikeluarkan di masing-masing kabupaten kota," tambahannya.
Pada Perwali Surabaya terkait penerapan PSBB disebutkan ada beberapa pelaku usaha yang boleh tetap beroperasi seperti di bidang kesehatan lalu bahan pangan makanan dan minuman, lalu bidang energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar utilitas publik dan industri yang diterapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, serta yang melayani kebutuhan sehari-hari.
Pada industri-industri yang tetap beroperasi juga wajib melakukan pembatasan interaksi dalam aktivitas kerja.
Para pekerja yang mempunyai penyakit penyerta yang dapat berakibat fatal apabila terdampak Covid-19 juga dilarang untuk bekerja. Mulai pekerja yang mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, pengidap diabetes, penderita penyakit paru-paru, kanker, ibu hamil dan berusia lebih dari 60 tahun.
Sedangkan untuk penerapan program pencegahan Covid 19 ditempat kerja harus dilakukan. Mulai dari memastikan tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan higienis hingga kewajiban seluruh karyawan di area perkantoran harus menggunakan masker dan mencuci tangan secara teratur serta beberapa protokol pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya.
17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Corona Terungkap dari Pegawai yang Sakit
Petugas Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung menemukan 17 karyawan sebuah pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel reaktif setelah jalani rapid test Covid-19 atau Corona, pada Sabtu (2/5/2020).
Para karyawan pabrik rokok yang diketahui reaktif sesuai rapid test Covid-19, yakni terdiri dari 7 orang asal Tulungagung, 5 dari Kota Kediri dan 5 dari Kabupaten Kediri.
Kronologi temuan para karyawan pabrik rokok reaktif Corona bermula dari seorang karyawan dengan inisial H, diketahui sakit selama satu minggu.
H dirawat di Puskesmas Bangunjaya, salah satu fasilitas kehatan penyangga Covid-19, dengan gejala klinis yang mengarah pada infeksi virus Corona.
Pada tahap awal, dari 250 karyawan di blok pertama, 146 orang di antaranya hadir untuk ikut rapid test.
Hasilnya ada 17 orang yang dinyatakan reaktif (positif berdasar rapid test), dan langsung diminta untuk isolasi.
“Kalau dari prosentase tes awal ini, berarti kan angkanya mencapai 10 persen dari populasi,” terang Ketua Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung, Ana Saripah.
H diketahui sering naik bus antar jemput perusahaan, baik dengan teman satu blok maupun beda blok.
Masih menurut Ana, di blok lainnya ada sekitar 450 karyawan.
Semua akan dilakukan rapid test, karena ada riwayat kontak dengan H.
“Kami akan lakukan tracing (pelacakan) lanjutan untuk semua karyawan,” sambung Ana.
• Sinopsis Film Big Game Tayang Pukul 22.30 WIB Bioskop Trans TV
• Jadwal Belajar dari Rumah Selasa 5 Mei 2020, Tonton di Hp Via Link Live Streaming TVRI
• Diserang Balik Hewan Buruannya, Pemburu Babi Hutan di Empat Lawang Sumsel Ditemukan Tewas Tenggelam
Bahkan pasien yang dinyatakan negatif saat rapid test, juga diminta melakukan isolasi mandiri.
Dikhawatirkan mereka dalam masa inkubasi, sehingga keberadaan virusnya belum bisa dideteksi.
Petugas Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung minta bantuan polisi, TNI dan aparat pemerintahan untuk membantu menghadirkan semua karyawan.
“Kami terkendala karena hari ini (Minggu) kan perusahaan libur. Tapi kami minta bantuan tiga pilar untuk menghadirkan mereka semua,” ujar Ana.
Pelacakan akan dilanjutkan besok, Senin (4/5/2020). Seluruh karyawan, bahkan yang dalam kondisi sakit diminta untuk hadir.
Tim kesehatan juga akan memeriksa sejumah penjual sayur yang biasa mangkal di depan pabrik.
Sebab biasanya, sepulang jam pabrik banyak karyawan yang langsung belanja sayur mayur sebelum pulang.
Banyak perusahaan rokok asal Tulungagung yang memakai jasa tenaga kerja asal Kediri.
Mereka yang diincar adalah para pensiunan dari Perusahaan Rokok Gudang Garam.
• Kontak Dengan PDP Corona Klaster Gowa, Sejumlah Warga di Kulon Progo Harus Jalani Isolasi Mandiri
• Cara & Syarat Dapat Token Listrik Gratis Www.pln.co.id Subsidi dan Non Subsidi serta Industri Kecil
• Kronologi Sani Waria Kiaracongdong Jadi Korban Bingkisan Sampah YouTuber Ferdian Paleka
Pengalaman mereka yang mampu bekerja sangat cepat banyak diincar, karena dianggap menguntungkan perusahaan.
Setiap hari mereka dijemput dan diantar dengan bus perusahaan.
Itulah sebabnya saat terjadi penularan, karyawan yang terdampak banyak yang berasal dari Kediri.
https://www.youtube.com/watch?v=kl0-y6P9iNo&feature=youtu.be
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Corona, Terungkap dari Pegawai yang Sakit Seminggu, https://www.tribunnews.com/regional/2020/05/03/17-karyawan-pabrik-rokok-di-tulungagung-reaktif-corona-terungkap-dari-pegawai-yang-sakit-seminggu?page=all
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Terpapar Covid-19, 2 Pabrik Rokok Besar di Jatim Ditutup, Wagub Emil Minta Patuhi Protokol Keamanan, https://surabaya.tribunnews.com/2020/05/04/terpapar-covid-19-2-pabrik-rokok-besar-di-jatim-ditutup-wagub-emil-minta-patuhi-protokol-keamanan