Giliran Inggris Tuntut Penjelasan dari China Soal Asal Usul Virus Corona, Perlu Penyelidikan Lebih

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace (foto artikel) menuntut Cina agar lebih transparan soal penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19.

Editor: Deni Satria Budi
Freepik
Ilustrasi Covid-19 atau virus corona. Inggris menuntutu penjelasan dari China soal asal usul virus corona 

TRIBUNJAMBI.COM - Inggris menuntut Cina agar lebih transparan soal penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace (foto artikel)  dalam wawancara dengan Radio Inggris LBC hari Senin (04/05/2020).

"Cina harus terbuka dan transparan tentang apa yang (saat ini) dibantahnya," kata Ben Wallace, yang awal April harus menjalani isolasi 14 hari karena terinfeksi Covid-19.

Ben Wallace mengatakan, setelah penyakit tersebut bisa dikendalikan dan perekonomian kembali normal, perlu ada penyelidikan lebih mendalam mengenai peran Cina dalam pandemi.

Bukti Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan Ada di Donald Trump, Kekebalan Kedaulatan China Bakal Dicabut?

Donald Trump Klaim Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium di China

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengulangi tuduhannya bahwa virus Sars-COV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, di mana penyakit itu pertama kali menyebar.

Amerika Serikat terus menekan China terkait keterbukaan atas data virus corona.  Serangan terhadap China pun kian tajam. 

China Dianggap Sembunyikan Data Virus Corona 

Terbaru, Pemerintah China dituduh telah menahan informasi tentang tingkat keparahan wabah virus corona sehingga akan memiliki waktu untuk menimbun pasokan medis.

Hal tersebut terungkap dari laporan intelijen dari Departemen Keamanan Dalam Negeri alias Homeland Security Amerika Serikat

Dilansir dari South China Morning Post, laporan itu mengatakan bahwa pada Januari 2020, sebelum berbagi rincian lengkap tentang wabah virus corona baru dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Beijing secara dramatis meningkatkan impornya dan menurunkan ekspor pasokan medisnya.

Penelitian Terbaru Ungkap Virus Corona Rentan Menyerang Pria dan Penderita Obesitas

Ingat Sumanto yang Pernah Makan Daging Mayat Manusia, Kini Ingin Lebaran Bersama Orangtua di Kampung

Pada Januari, menurut laporan itu, China meningkatkan impor masker bedahnya sebesar 278 persen, pakaian bedah sebesar 72 persen, dan sarung tangan bedah sebesar 32 persen.

Sementara itu, China memangkas ekspor global sejumlah produk medis. Semisal sarung tangan bedah sebesar 48 persen, gaun bedah sebesar 71 persen, masker wajah sebesar 48 persen, dan ventilator medis sebesar 45 persen.

Lalu kit inkubator sebesar 56 persen, termometer sebesar 53 persen, dan bola kapas dan usap sebesar 58 persen.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga semakin kritis terhadap penanganan pemerintah China pada tahap awal atas virus yang kemudian menjadi pandemi global.

AS menyalahkan Beijing atas kurangnya transparansi tentang aspek-aspek kunci dari wabah koronavirus.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved