Berita Nasional

Najwa Shihab Greget Lihat Kinerja Wakil Rakyat saat Pandemi, Sindir DPR dengan Kirim Surat Terbuka

Najwa Shihab Greget Lihat Kinerja Wakil Rakyat saat Pandemi, Sindir DPR dengan Kirim Surat Terbuka

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram/@najwashihab
Najwa Shihab 

"Tidak cukup hanya menunda pembahasan 1 klaster saja," tambahnya.

Kemudian Najwa Shihab juga kembali menyinggung pembahasan soal pembebasan napi koruptor.

"Ada juga RUU lain yang masih nekat mau dibahas, ada RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa, lalu RUU Pemasyarakatan. Ada koruptor yang sudah ngebet pengen bebaskah? Apa kabar Pak Yasonna?," sindir Najwa Shihab kepada Menkumham.

Najwa Shihab pun berterus terang, bahwa membahas undang-undang yang yang menyangkut hajat hidup orang banyak di masa seperti sekarang ini terlalu mengundang curiga.

"Gara-gara pandemi, yang pada jatuh cinta saja berani menunda nikah Lho. Ini kok DPR buru-buru banget kayak lagi kejar setoran," katanya.

CATAT! Tes SKB Tidak Batal dan Tetap Dilaksanakan, BKN Beri Pengumuman Begini

Najwa Shihab pun sepakat bahwa tidak ada undang-undang yang tidak penting, semuanya penting.

"Justru karena undang-undang itu penting, aneh jika pembahasannya diseriusi di waktu seperti sekarang. Saat di mana perhatian dan konsentrasi kita sedang terkuras bertahan hidup di tengah wabah," ucapnya.

Apalagi menurut Najwa Shihab, produk hukumnya pun berpotensi cacat bila tidak memenuhi ketentuan, dan rasanya belum ada aturan pembahasan RUU secara virtual.

Tamparan Keras Najwa Shihab ke Anggota DPR yang Work From Home di Tengah Corona:Biasanya Juga Kosong

"Jika ngotot menuntaskan omnibus law, atau RUU KUHP atau RUU Pemasyarakatan, jangan salahkan Jika ada yang menilai DPR tidak menjadikan perang melawan corona sebagai prioritas," kata Najwa Shihab.

Sebab, ia percaya bahwa etiap tindakan dan keputusan di masa krisis mencerminkan skala prioritas.

"Apa memang inikah prioritas wakil-wakil rakyat kami saat ini? Bikin ribut juga jelas tak seharusnya jadi prioritas," sindirnya lagi.

Najwa Shihab kemudian menyoal soal Satgas Covid-19 DPR yang dikabarkan mengimpor jamu ilegal dari Tiongkok secara besar-besaran untuk pasien positif virus corona.

"Satgas kemudian membantah itu, katanya ini diproduksi di Jakarta dan merupakan sumbangan wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco, yang akan dibagikan gratis ke berbagai rumah sakit," ungkapnya.

Namun kemudian dikabarkan juga jamunya mengandung bahan berbahaya dan belum terbukti klinis.

Klarifikasi Usulan Potongan ASN Golongan III, Ganjar Pranowo: Yang akan Kita Kurangi di Atas 10 Juta

"Satgas lagi-lagi membantah katanya sedang proses mendapatkan izin edar di Badan Pengawasan obat dan makanan. Sedang itu berarti belum kan ya?," kata Nana.

Halaman
123
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved