Tips
Membidik Peluang dari Pasar Obligasi, Investor Pilih Pegang Aset dengan Risiko Lebih Rendah
Peningkatan risiko di pasar keuangan yang dipengaruhi oleh wabah Covid-19 menimbulkan kenaikan volatilitas pasar.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj
Refleksi layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa sore ditutup positif dengan menguat 0,36% ke level 4.529,55.
"Pada kondisi normal, pemangkasan suku bunga acuan lazimnya membuat pasar obligasi lebih bergairah. Namun, situasi ekonomi dunia yang sedang tidak normal menyebabkan minat terhadap aset di negara berkembang cenderung turun. Sehingga, pasar obligasi belum memberikan apresiasi atas penurunan suku bunga acuan tersebut," ujarnya.
Tidak berlebihan jika ketika harga obligasi tertekan, ada anjuran untuk mencermati dan mendapatkan harga obligasi yang paling rendah dan kemudian bersabar menunggu pasar kembali bergairah untuk mendapatkan keuntungan dari investasi obligasi tersebut.