Berita Internasional
Seperti Kopassus, Pasukan Khusus Korea Utara Digembleng Keras, Ilmu Kebal Bak Debus Juga Dipelajari
Seperti Kopassus, Pasukan Khusus Korea Utara Digembleng Keras, Ilmu Kebal Bak Debus Juga Dipelajari
TRIBUNJAMBI.COM - Ramai mengenai spekulasi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggal dunia atau masih hidup.
kabar itu pun memantik keingintahuan orang mengenai segala sesuatu tentang Korea Utara.
Tak terkecuali tentang kekuatan militer yang disebut-sebut satu di antara negara yang terbaik di dunia.
Bukan hanya dari jumlah pasukan, namun juga proses penggemblengan, senjata hingga teknologi yang mereka punya.
Namun, tetap saja ada yang dirahasiakan dan tidak diketahui dunia luar, khususnya tentang berapa totalnya dan apa saja yang mereka miliki masih misterius karena negara ini sangat tertutup dari negara luar.
Tapi yang pasti Korea Utara juga memiliki pasukan khusus. Kualifikasinya sama dengan Komando pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Bahkan demi membasmi pasukan khusus AS seperti Navy SEAL, Korut menggembleng personel pasukan khususnya melalui cara-cara sangat keras dan brutal.
Jika diamati dari video You Tube yang beredar selain menggabungkan latihan militer yang keras dan brutal, pasukan khusus Korut juga digembleng dengan ilmu kanuragan seperti debus dan beladiri ala kungfu Shaolin.
Dalam suatu kesempatan unjuk kemampuan di depan pemimpin Korut Kim Jong Un, pasukan khusus Korut tampak mahir memainkan bela diri tae kwon do, memecahkan benda keras berupa tumpukan batu bata dan genting menggunakan kepala, kebal senjata tajam seperti kapak, dan lainnya.
Dari sejarah pembentukannya Keberadaan pasukan khusus Korea Utara tak lepas dari kepentingan politik Kim Il Sung.
• Tim Gugus Tugas Batanghari Imbau Masyarakat Selalu Gunakan Masker dan Jauhi Keramaian
• 10 Waktu yang Mustajab untuk Berdoa Saat Ramadhan, Diantaranya di Malam Lailatul Qadr & Saat Sahur
• Curahan Hati Calon Istri Dokter Michael Marampe, Calon Suami Meninggal karena Covid-19: Buat Bangga
Kemampuan mereka dalam menggelar pertempuran nonkonvensional telah dirintis dari masa gerilya komunis melawan pendudukan Jepang.
Doktrin Korut difokuskan kepada kombinasi dari satuan konvensional dan nonkonvensional untuk melawan musuh tidak hanya di garis depan tapi juga yang berada jauh di garis belakang.
Pasukan khusus Korut mengemban misi pengintaian (reconnaissance), memotong jalur komunikasi, serbuan mendadak dan menghancurkan jalur suplai musuh.
Tugas pasukan khusus Korut lainnya adalah penghancuran pos komando dan lapangan terbang, penculikan atau pembunuhan politik terhadap tokoh politik dan militer yang menentang Kim Il Sung serta pemimpin Korut terkini Kim Jong Un.
Pakai Beberapa Metode