Di Tempat Ini Puasa Capai 22 Jam, Begini Curhatan Mahasiswa Indonesia Saat Jalani Ramadhan 2020

Sandy Saputra (26) adalah mahasiswa Indonesia di Rusia. Ia sudah dua tahun tinggal di Kutub Utara, Arkhangelsk, Rusia.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
istimewa
Ilustrasi Puasa 

TRIBUNJAMBI.COM - Sandy Saputra (26) adalah mahasiswa Indonesia di Rusia. Ia sudah dua tahun tinggal di Kutub Utara, Arkhangelsk, Rusia.

Sandy tengah menempuh ilmu di Northern Arctic Federal University.

"Jurusan Regional Studies - Arctic Focus. Beasiswa Pemerintah Rusia tahun 2018," kata Sandy mengawali ceritanya kepada Tribun Network.

Bulan Ramadan kali ini adalah yang kedua bagi Sandy menjalankannya di Arkhangelsk.

Sandy bercerita di Rusia sudah memasuki musim semi. Di wilayah Kutub Utara, matahari lebih lama bersinar.

Daftar Harga Hp Xiaomi Terbaru - Mi A2 Lite, Redmi 6, Note 8, Black Shark, Mi Note 10 pro

Siang lebih panjang dibandingkan malam. "Untuk saat ini di awal bulan Ramadan, puasanya sekitar 20 jam. Di ujungnya nanti bisa sampai 22 jam," ceritanya.

Sebagai orang Indonesia yang terbiasa berpuasa dari sekira pukul 04.30-18.00 atau sekira 14 jam, Sandy mengaku tidak kuat jika harus mengikuti waktu puasa di Rusia, terutama di Kutub Utara.

"Kalau mengikuti jadwal sini, puasa dimulai dari pukul 01.00 pagi sampai pukul 21.00 malam. Itu pada masa awal-awal Ramadan," tutur Sandy.

Namun waktu puasa itu akan berubah seiring perjalanan hari. Di akhir-akhir pekan puasa, menurut Sandy, waktu berpuasa bisa sampai 22 jam.

"Kalau di akhir-akhir (bulan), imsak pukul 01.00 dinihari dan buka puasa pukul 22.00. Hampir 22 jam, itu aku tidak kuat!," katanya.

Akhirnya ia memutuskan untuk menanyakan kepada tokoh agama setempat.

Boleh atau tidaknya mengikuti waktu berpuasa di Arab Saudi atau Indonesia. "Aku mendapat penjelaskan, boleh berpuasa mengikuti waktu Arab atau ikut waktu Indonesia, akhirnya aku putuskan untuk ikut waktu Indonesia barat (WIB)," ujarnya.

Sandy bercerita matahari terik dari waktu imsak hingga waktu berbuka puasa. "Di sini matahari terang banget, dari jam setengah 2 malam sampai jam 11 malam terang benderang itu aku tidak kuat. Jadi aku tidak ngikutin waktu sini, ikut waktu Jakarta dan itu dibolehkan," sambungnya.

Tenar di Era 80an, Yati Octavia Pernah Jadi Artis dengan Bayaran Termahal, Berapa Ya?

Kangen beli gorengan

Dua tahun Sandy meninggalkan kampung halaman, selain merindukan waktu bersama keluarga saat berpuasa, ia juga merindukan makanan khas nusantara. Terutama mencari makanan jelang waktu berbuka puasa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved