Sejarah Indonesia
Kisah Penemuan Awal Candi Borobudur yang Cukup Miris, Tak Seindah Seperti saat Ini yang Telah Rapih
Kisah Penemuan Awal Candi Borobudur yang Cukup Miris, Tak Seindah Seperti saat Ini yang Telah Rapih
Keberadaan salah satu keajaiban dunia ini pertama kali terungkap saat Perwakilan Serikat Dagang Inggris di Hindia Timur, Letnan Gubernur-Jenderal Sir Stamford Raffles mendapat informasi tentang adanya monumen kuno raksasa di Desa Bumisegoro, dekat Magelang.
Namun, bukan Raffles sendiri yang pada akhirnya mengungkap keberadaan Candi Borobudur pada 1814, melainkan anak buah yang disuruhnya, seorang insinyur Belanda bernama Cornelius.
Cornelius ditugaskan untuk menggali informasi detail mengenai keberadaan 'monumen raksasa' tersebut.
Maklum, Raffles memang terkenal sangat tertarik dengan kebudayaan dan sejarah
• Ramalan Zodiak Pekan Ini 27 April-2 Mei 2020 - Pisces Waspada Virus, Scorpio Ada Kendala
• Perkembangan Data Terbaru Kasus Corona di Jakarta, Akhirnya Menurun 6 Hari Terakhir
• Terungkap Kesaksian Pribumi tentang Dahsyatnya Letusan Krakatau 1883 Lewat Syair Lampung Karam
Cornelius yang memang sangat mengenal seluk-beluk barang-barang antik kemudian tiba di Desa Bumisegoro.
Kondisi Candi Borobudur saat pertama kali ditemukan Cornelius digambarkan sangat menyedihkan.
Kerusakan terjadi di hampir seluruh bagian candi, sebagian bangunan tertimbun, sebagian lagi sudah disesaki oleh semak belukar.

Upaya membersihkan Mahakarya Wangsa Sailendra tersebut berlangsung selama dua bulan dengan bantuan 200 warga desa.
Mereka menggali tanah yang mengubur candi, serta memotong dan membakar semak belukar yang menutupi candi.
Khusus untuk penggalian, Cornelius terpaksa membatasinya karena tidak ingin Borobudur roboh.
Namun, meski memerintahkan penggalian informasi tentang Borobudur dan rutin mendapat laporan dari Cornelius, Raffles sendiri tidak banyak membahas mengenai Borobudur dalam buku-bukunya.
Bahkan dalam karya besarnya, History of Java (1817), hanya ada beberapa kalimat yang menyinggung Borobudur.
Foto-foto lawas Borobudur sebenarnya dapat ditemukan di Studio Sejarah Restorasi Candi Borobudur di kompleks Taman Candi Borobudur, Magelang.
Kondisi candi yang terdiri dari enam tingkat berbentuk persegi dan tiga tingkat berbentuk lingkaran tersebut memang terlihat rusak parah.
Lantai teras melengkung bergelombang akibat gempa, batu-batu penyusun stupa berjatuhan dan berserakan di lantai teras.
