Bikin Kaget Raffi Ahmad, Ternyata Ini Isi Tas Menteri BUMN Erick Thohir Saat Dibongkar Suami Nagita

Rasa kaget muncul dari selebriti Raffi Ahmad saat mengetahui jumlah uang yang dibawa Menteri BUMN Erick Thohir ketika membongkar isi tasnya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA
Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019). 

TRIBUNJAMBI.COM - Rasa kaget muncul dari selebriti Raffi Ahmad saat mengetahui jumlah uang yang dibawa Menteri BUMN Erick Thohir ketika membongkar isi tasnya.

Aksi suami Nagita Slavina itu terlihat dari tayangan Rans Entertainment pada Minggu (26/4/2020), isi tas yang biasa dibawa menteri dari Presiden Jokowi dibongkar habis-habisan.

Diketahui, Erick Thohir merupakan sosok Menteri BUMN yang sekaligus pengusaha Mahaka Grup yang banyak bergerak dibidang media.

 

Menjadi pengusaha dan menjadi Menteri BUMN, lantas apa saja isi tas Erick Thohir?

Ketika berkunjung ke kantor Erick Thohir, Raffi Ahmad tampak meminta izin untuk membongkar isi tas Menteri Jokowi itu.

"Wih tasnya, logonya Inter Milan. Ini hubungannya gak bisa terlepaskan ya," ujar Raffi Ahmad.

"Iya masih fans tetapi harus jaga jarak," aku Erick Thohir.

"Boleh dilihat tasnya pak?" tanya Raffi Ahmad.

"Silahkan," jawab Erick Thohir.

Raffi Ahmad kemudian melihat charger yang dibawa Erick Thohir di dalam tasnya.

"Chargernya aja segede gini. Meeting semuanya kan sekarang pakai handphone," jelas Raffi Ahmad.

Tak cuma charger, Erick Thohir tampak membawa dompet dan tempat kartu.

Selain itu, Raffi Ahmad juga menemukan tempat serbaguna berwarna hitam.

Suami Nagita Slavina itu kemudian meminta izin untuk melihatnya.

Saat Erick Thohir membukanya ternyata terdapat sejumlah uang dolar di tempat tersebut.
"Ini isinya rupiah atau dolar nih pak?" tanya Raffi Ahmad.

"Kosong, paling cuma ada bolpen," aku Erick Thohir.

"Ternyata ada uangnya," tawa Erick Thohir.

"Ada berapa pak?" tanya Raffi Ahmad.

Erick Thohir lantas memperlihatkan uang dolar yang dibawanya.

Bagi PNS yang Masih Nekat Mudik, Ini Tiga Kategori Sanksinya, Mulai dari Ringan Sampai Berat

Melihat jumlah uang dolar Erick Thohir, Raffi Ahmad tampak kaget.

"Waduh pak, bagi USD 100 pak buat THR. Pak Erick uangnya dolar, orang pengusaha top," jelas Raffi Ahmad.

Lebih lanjut, Erick Thohir memperlihatkan dompetnya yang berisikan uang rupiah.

"Pak Menteri bawa cash Rp400 ribu," ujar Raffi Ahmad.

Selain itu, terdapat pula buku kecil berisikan Asmaul Husna.

"Masya Allah, selalu ingat dengan keagungan nama Allah. Saya jadi panas disamping bapak karena ibadah saya masih bolong-bolong," kelakar Raffi Ahmad disambut tawa Erick Thohir.

Terdapat pula tempat kartu yang dibawa Erick Thohir.

Melihat hal tersebut, Raffi Ahmad berkelakar jika kartu Erick Thohir yang didominasi warna hitam mengartikan uangnya yang tak berseri alias banyak.

Meski demikian, Erick Thohir enggan menanggapinya.

INI VIDEONYA:

Bakal Musnahkan Mafia-mafia Alkes di Indonesia dengan Cara Ini

Selama ini Indonesia terlena dengan impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan ketimbang memproduksi sendiri di dalam negeri.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan begitu terjadi pagebluk seperti virus corona, Indonesia mengalami ketergantungan dengan negara lain yang memiliki bahan baku obat dan alat kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Jumat (17/4/2020).

“Di sinilah Pak Erick Thohir menyatakan bahwa kita terlalu sibuk selama ini dengan trading, tidak berusaha membangun industri dalam negeri untuk mengadakan alat kesehatan,” ujar Arya.

Arya mencontohkan, saat ini Indonesia tak memiliki bahan baku untuk masker. Padahal, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia mempunyai kemampuan untuk memproduksi masker.

“Pabriknya ada, tapi bahan baku dari luar semua, Indonesia hanya tukang jahitnya doang. Orang luar bawa bahan baku ke tukang jahit, dia bayar tukang jahitnya, diambil barangnya. Itu proses yang terjadi selama ini dan kita akhirnya impor juga barang tersebut, karena bukan punya kita, itu milik yang punya bahan,” kata Arya.

Melihat fenomena tersebut, kata Arya, Erick Thohir pun beranggapan selama ini ada mafia yang membuat Indonesia terus-menerus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan.

Viral Foto Orang Sembunyi di Bagasi Bus Antar Provinsi Saat Larangan Mudik , Begini Bahayanya

Padahal, Indonesia mampu memproduksi barang-barang tersebut.

“Nah, di sini akhirnya Pak Erick melihat ada mafia-mafia besar baik global dan lokal yang mungkin bergabung, yang akhirnya membuat bangsa kita hanya sibuk berdagang, bukan sibuk produksi,” ucap Arya.

Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Erick untuk membangun industri farmasi di Indonesia.

“Jelas arahan Pak Jokowi kepada Pak Erick supaya memberantas mafia-mafia ini dengan membangun industri farmasi kita, sehingga bisa produksi sendiri kebutuhan kita,” ujar Arya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih impor.

Mantan bos klub sepak bola Inter Milan ini mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

“Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat. Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri,” ujar Erick usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/4/2020).

Menurut Erick, mewabahnya virus corona di Indonesia harus dijadikan cambukan untuk mengubah hal tersebut. Dengan demikian, nantinya bangsa Indonesia tak akan lagi tergantung dengan negara lain.

“Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor,” kata Erick.

SUMBER: Banjarmasin Post

Ceritakan Selama Isolasi di Wisma Atlet, Andrea Dian: Dengan Santainya Ngerokok di Depan Jendela

Bagaimana Terjadi Peningkatan Drastis Positf Corona di Provnsi Jambi? Apakah Ada Zona Merah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved