230 Kali Kebakaran di Kota Jambi Sebabkan Kerugian hingga Rp 27,5 Miliar, Tahun 2018 Paling Parah

Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi, mencatat jumlah kasus kebakaran di tahun 2020, dari Januari hingga April berjumlah 15 kasus kebakaran.

Penulis: Miftahul Jannah | Editor: Teguh Suprayitno
Tribun Jambi/Hanif Burhani
NOVITA HOTEL HANGUS - Kebakaran belasan jam menghanguskan Novita Hotel Jambi, Kota Jambi, Senin (9/4). Selain armada Damkar Kota Jambi, mobil water cannon Polda Jambi juga diperbantukan untuk pemadaman. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Jambi, mencatat jumlah kasus kebakaran di tahun 2020, dari Januari hingga April berjumlah 15 kasus kebakaran, dengan total kerugian sekitar Rp 1,5 miliar.

Sedangkan, kasus kebakaran di tahun 2018 sebanyak 85 kasus dengan total kerugian lebih kurang Rp 23,5 miliar. Kejadian terbesar pada 2018 yaitu kebakaran di Hotel Novita Kota Jambi.

Kemudian kasus kebakaran di tahun 2019 sebanyak 130 kasus, namun 71 kasus adalah kasus karhutla. Kerugian yang ditaksir sekitar 2,5 Miliar.

"Memang jumlah kejadian meninggi di tahun 2019, tapi kerugiannya mengecil karena yang lebih banyak karhutla," jelas Kabid Operasional Damkar Rinno, Senin, (27/4/2020).

Sejarah Tugu Juang, Monumen Perjuangan Warga Jambi Melawan Belanda Saat Agresi Militer II

Status Zona Merah Kota Jambi Jadi Perdebatan, Johansyah: Sudah Disampaikan ke Jubir Covid-19

80 Orang Terkait Klaster Gowa di Jambi Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya

Selain itu dirinya juga menjelaskan terkait jumlah Armada yang saat ini berada di pos-pos pelayanan, yaitu berjumlah 13 armada Damkar.

"Karena pos pelayanan kita ada 4, setiap pos pelayanan disiapkan satu unit armada, jadi total 4 unit dan di Mako Damkar terdapat 9 unit, yang masih ready saat ini sekitar 4 unit," kata Rinno.

"5 unit dipakai, karena kita saat ini sibuk dengan masalah Covid-19, sehingga Armada kita kemarin digunakan untuk penyemprotan disinfektan memang ada kerusakan-kerusakan yang harus diperbaiki, dan 5 kendaraan tersebut sedang menunggu antre untuk diperbaiki, untuk mendukung kendaraan yang sudah ready," lanjutnya.

Dirinya juga mengatakan dengan jumlah kendaraan sebanyak itu belum dapat dikatakan ideal, Karena untuk ukuran Kota Jambi dengan kepadatan penduduk sekitar 700.000 saat ini, seharusnya Armada yang dimiliki Damkar saat ini sekitar 20 hingga 25 unit yang siap digunakan.

Selain itu, untuk personil Damkar seharusnya sekitar 500 hingga 600 personel, namun saat ini personel yang siap di lapangan hanya berjumlah 163 orang.

"Dan kalau dikatakan ideal sampai saat ini belum dapat dikatakan ideal tapi kita berusaha semaksimal mungkin, untuk melakukan pelayanan dan penanggulangan kebakaran kepada masyarakat, tetap kita upayakan dengan sumber daya semampu kita," tuturnya.

Rinno juga menjelaskan terkait kendala saat di lapangan, yaitu dari kejadian, apabila kejadian kebakaran tersebut terjadi di siang hari atau di waktu jam-jam sibuk maka akan terjadi kemacetan di beberapa titik. Namun, apabila kejadian tersebut terjadi di tengah malam atau subuh akan mudah untuk melakukan evakuasi.

"Karena lokasi tempat kejadian itu tidak bisa kita prediksi, ada yang bisa masuk kendaraan ada yang tidak apabila tidak bisa masuk kendaraan, di situlah kita mengalami kendalanya," ujarnya.

Sementara untuk portal di kota-kota kata Rinno, sudah berhasil disosialisasi ke Kelurahan sehingga portal-portal tersebut tidak mengganggu kendaraan Damkar saat beroperasi.

"Dari Damkar berharap jika Pemerintah Kota Jambi memiliki dana Kami memohon ada penambahan, baik dari sarana maupun prasarana operasi penanggulangan maupun penyelamatan baik dari bidang evakuasi tawon, ular, biawak dan sebagainya,"kata dia.

"Itu kita harapkan kelengkapan operasi di lapangan, baik itu Armada maupun APD personil yang ikut operasi," pungkasnya.(Miftahul Jannah)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved