Kisah Rhoma Irama saat Sekolah di SMA Santo Yosep Solo s/d Menikah dengan Veronica, Ricca

Menelusuri perjalanan karier sang Raja Dangdut ini sangat menarik. Apalagi perjalanan saat muda, sekolah di Solo.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Duanto AS
www.instagram.com/riccarhoma
Ricca Rachim dan Rhoma Irama. 

Pengumpul massa 

Wikipedia menuliskan Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa.

Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tetapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia.

Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan.

Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.

Vokalis God Bless, Achmad Albar, mengatakan Rhoma merupakan pionir dan pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock.

"Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda," tuturnya.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain.

Ricca Rachim, istri Rhoma Irama.
Ricca Rachim, istri Rhoma Irama. (www.instagram.com/riccarhoma)

"Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial.

Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya.

Satria Bergitar, misalnya.

Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta.

Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film.

 Raja Dangdut Rhoma Irama Semprot Pemerintah Soal Virus Corona: Ini kan Sudah Isu Dunia

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved