Berita Tanjab Timur

Masuk Bulan ke 3, Harga Hasil Laut Nelayan di Tanjabtim Masih Merosot Akibat Dampak Corona

Para nelayan di Tanjabtim semakin mengeluh kondisi pandemi Covid-19 membuat perekonomian mereka yang belum tahu kapan kembali stabil.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/Abdullah Usman
Perahu nelyan mulai berangkat melaut saat sore hari, saat ini hasil tangkap laut yang dijual di pasaran terus mengalami kemerosotan harga. Sejak wabah Virus Corona terjadi para nelayan belum mendalatkan solusi. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Aktivitas ekspor impor di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) masih lumpuh.

Para nelayan di Tanjabtim semakin mengeluh kondisi pandemi Covid-19 membuat perekonomian mereka yang belum tahu kapan kembali stabil.

Satu diantaranya dari penjualan udang Ketak, yang sejak tiga bulan terakhir terus mengalami keterpurukan karena harga jual yang anjlok dan nyaris tidak laku.

Eman (25) satu dari nelayan yang berada di Kecamatan Kuala Jambi menuturkan, saat ini kondisi harga jual ikan laut maupun jenis lainnya belum menunjukan perubahan ke arah lebih membaik.

Deretan Rempah-rempah Ekspor dengan Harga Mahal hingga Negara Tujuan - Pala, Cengkeh, Kayu Manis

Seorang Nelayan di Tanjab Barat Jadi OTG Usai Kontak dengan Pasien 05

Lagi, Jembatan Muara Sabak Tertabrak Tongkang Pembawa Batu Bara dari Jambi

"Semua nelayan sekarang ini sangat mengeluh, mulai dari nelayan ikan biasa hingga nelayan udang ketak yang sudah sejak beberapa bulan terakhir tidak dapat menghasilkan uang lebih dari tangkapannya," ujarnya

Dikatakannya pula, saat ini meski hasil tangkapan laut sudah mengalami kemerosotan pemasukan mau tidak mau aktivitas tersebut tetap harus mereka jalani,guna dapat bertahan dan menyambung hidup.

"Kalau dikatakan sebanding idaknyo dengan modal kelaut masih cukuplah (menutupi), tapi iyo cuman mencukupi untuk makan sehari hari bae untuk jajan lainnyo sudah agak susah," keluhnya.

Lebih lanjut dikatakannya pula, jika dilihat dari musim saat ini ikan di laut cenderung sulit didapat dan harus menguasai medan jika ingin mendapatkan tangkapan yang banyak.

Meskipun tangkapan yang didapat melimpah ruah, setibanya di daratan harganya juga tidak terlalu memuaskan. Tidak seperti hari hari biasanya diluar wabah saat ini.

"Ikan susah dicari dapetpun hargonyo tetap dak biso tinggi, " ujarnya.

Dirinya berharap kondisi seperti ini dapat segera berlalu, mengingat tinggal beberapa hari lagi umat muslim akan memasuki bulan ramadhan dan membutuhkan banyak kebutuhan. (Tribunjambi.com/Abdullah Usman)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved