Positif Corona Jambi Tambah
Seorang Nelayan di Tanjab Barat Jadi OTG Usai Kontak dengan Pasien 05
Sebanyak 13 dari 45 orang yang sempat berkontak langsung dengan pasien 05 dinyatakan orang tanpa gejala, dan saat ini sedang dilakukan pendataan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Sebanyak 13 dari 45 orang yang sempat berkontak langsung dengan pasien 05 dinyatakan orang tanpa gejala, dan saat ini sedang dilakukan pendataan. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Taharuddin, Kamis (16/4).
45 orang yang terdata tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan Pasien 05. 13 orang tersebut kini tengah didata untuk dilakukan rapid test. Sementara 32 orang lainnya telah dilakukan rapid tes dan dinyatakan negatif dan tengah melakukan isolasi mandiri.
"32 data yang masuk (sudah rapid tes). Sisanya masih nunggu petugas dari lapangan," sebutnya.
• 20 Orang Jalani Rapid Test Usai Kontak dengan Pasien 01, 3 Orang Hasilnya Positif
• Beda Corona dan TB, dari Penyebab hingga Penyembuhan, Begini Penjelasan Dokter
• Pemkot Jambi Akan Bagikan Sembako, Warga Terdampak Covid-19 Jadi Prioritas
Sementara itu, informasi yang diterima bahwa dari 45 orang tersebut di antaranya ada yang bekerja sebagai nelayan dan juga dokter. Namun, Taharuddin enggan menyebutkan apakah nelayan dan dokter yang dimaksud sudah dilakukan rapid tes atau belum.
Informasi lainnya bahwa ada nelayan yang saat ini sedang melaut dan tidak diketahui keberadaanya. Sehingga saat ini tim di lapangan masih menunggu nelayan tersebut pulang.
"Ya lagi ke laut. Jadi kita menunggu dia pulang (untuk rapid tes)," ungkapnya.
Saat ditanya kondisi pasien 05, saat ini kata Taharuddin, kondisi pasien 05 semakin membaik. Sementara itu, disisi lain, soal dokter yang menangani pasien 05, Dirut RSUD Daud Arif, Elfry Syahril saat dikonformasi apakah dokter tersebut akan dilakukan rapid test. Elfry menyebutkan dalam waktu dekat akan dilakukan rapid test termasuk perawat.
"Rencananya semua yang sudah kontak dengan pasien akan kita rapid test. Termasuk perawat," sebutnya.