Pemkot Jambi Akan Bagikan Sembako, Warga Terdampak Covid-19 Jadi Prioritas

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Pemerintah Kota Jambi akan melakukan pembagian sembako, untuk masyarakat yang terkena dampak Covid-19 di Kota Jambi. Pemberian Sembako tersebut ditugaskan Pemkot kepada Dinas Sosial, Disperindag dan Lurah di setiap Kecamatan.

Penyerahan sembako akan dilakukan pada Senin, (20/4/2020) dan langsung akan dimulai pembagian tahap pertama untuk jaring pengaman sosialnya.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, pihak yang diutamakan untuk mendapatkan sembako tersebut adalah warga masyarakat yang terkena dampak Covid-19, kemudian masyarakat yang memang sudah lama di data oleh pihaknya, yang tadinya rencana masuk ke PKH tapi belum dapat bantuan karena belum terdaftar.

• Dana Desa Bisa Digunakan untuk Penanganan Covid-19 di Desa, Begini Ketentuanya

• 45 Orang di Tanjab Barat Dinyatakan OTG Usai Kontak dengan Pasien 05

• VIDEO 30 Ribu Pasangan Daftar Nikah Saat Pandemi Corona

"Pembagian sembako tersebut akan diberikan ke Lurah masing-masing," kata dia.

Sementara mekanisme pembagiannya sudah disampaikan Wali Kota Jambi kepada masing-masing lurah, untuk tetap melaksanakan pembagian sembako dengan pedoman protokol kesehatan.

"Bisa Jadi kalau misalkan masyarakat di satu Kelurahan hanya menerima 100, bisa saja lurahnya membagikan ke rumah, tapi ada Kelurahan yang warga miskinnya banyak mungkin jumlahnya 3.000 warga, dan hal itu tidak mungkin dibagikan ke rumah, kemungkinan akan disiapkan satu tempat, untuk mekanismenya seperti apa, yang pasti saya katakan ikuti aturan protokol kesehatan seperti itu, jelasnya.

"Untuk keluarga yang berhak mendapatkan bantuan namun tidak dapat, agar segera melaporkan ke pihaknya dan nanti akan diusahakan dapat dengan syarat membuktikan tidak menduplikasi, tidak double," kata dia.

Lurah Lebak Bandung, Ahmad Fikri Aiman mengatakan untuk mekanisme sudah dirapatkan oleh camat setempat, sembako akan dikumpulkan di kantor camat kemudian dilanjutkan pengambilan oleh Kelurahan.

"Nanti dari Kelurahan kita jadwal per RT, misalkan jam 1 untuk RT sekian dan selanjutnya hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penumpukan warga, dan tetap menerapkan protokol kesehatan," sebutnya.(Miftahul Jannah)