Ibu Muda di Lampung Bunuh Dua Anaknya Usia 11 dan 5 Tahun, Bercak Darah Terlihat di Alat Vital

"Dua anak meninggal, diduga dianiaya oleh pelaku yang adalah Ibu kandungnya sendiri," kata Edi saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Editor: Duanto AS
kolase/Humas Polres Bogor/Istimewa
Ilustrasi pembunuhan anak. 

TRIBUNJAMBI.COM, LAMPUNG - Dua peristiwa sadis terjadi di Lampung dan Sumatera Utara, korbannya anak-anak.

Seorang Ibu di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, membunuh dua anak kandungnya yang masih kecil.

Pembunuhan sadis terhadap kakak beradik itu terjadi hanya berselang 5 hari.

Anak pertama yakni, SM yang berusia 11 tahun diduga dibunuh pada 17 April 2020.

5 Menu Sahur di Hari Pertama Puasa Ramadan 1441 H, Bisa Tahan Seharian Menahan Lapar Sampai Berbuka

Puncak Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia Diprediksi Sebentar Lagi, Waspada Jaga jarak

Peruntungan Shio Hari Ini 22 April 2020 dari Pakar Fengshui, Tahun Tikus Logam Bulan Naga Logam

Kemudian, pada Selasa (21/4/2020), sekitar pukul 11.30 WIB, anak kedua yakni GD yang berusia 5 tahun ditemukan tewas di kamar tidurnya.

Pelaku berinisial CJ (28) kini telah ditahan di Mapolsek Penengahan.

Aparat Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Edi membenarkan informasi mengenai kasus dugaan pembunuhan di desa tersebut.

Awalnya, SM yang dalam kondisi sehat, tiba-tiba ditemukan meninggal dunia.

Meski ada kecurigaan, pihak keluarga meminta agar SM langsung dimakamkan.

Sementara itu, menurut Edi, jasad GD ditemukan oleh suami pelaku, yakni SU (35).

Saat ditemukan, bocah yang merupakan siswa PAUD itu sudah dalam kondisi tidak bernyawa, dengan bercak darah di kemaluan.

"Dua anak meninggal, diduga dianiaya oleh pelaku yang adalah Ibu kandungnya sendiri," kata Edi saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Edi mengatakan, Ibu korban diketahui mengalami depresi sejak setahun terakhir.

"Masih dugaan. Pelaku tadi sudah dibawa ke Polsek Penengahan," kata Edi.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Penengahan AKP Hendra Saputra menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Sering Goda Istri Pelaku dan Kirimi Video Mesum, Pria Ini Habisi Nyawa Korban, Pantau Lewat CCTV

Dalam Bahaya Serius, Dikabarkan Kim Jong Un Sakit Parah, Intelijen Amerika Sampai Sebut Begini

"Masih lidik, kami belum memeriksa pelaku," kata Hendra.

Saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi rumah sakit atas jenazah G.

Sementara, Ibu korban telah ditahan oleh polisi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Ibu Diduga Bunuh 2 Anaknya yang Berusia 11 dan 5 Tahun"

Ayah menganiaya anak supaya ibunya pulang, videonya beredar

Sementara itu peristiwa di Sibolga, Sumatera Utara, seorang anak berusia 11 tahun menjadi korban penganiayaan oleh ayahnya sendiri.

Aksi penganiayaan itu direkam dengan kamera hingga akhirnya menjadi viral di media sosial.

Dalam tayangan video berdurasi 2 menit 10 detik itu, terlihat sang Ayah menyuruh seseorang untuk merekam video mereka.

"Kena... Kena... Semua... Kena semua bikin... Semua kena bikin," ujar sang Ayah yang diketahui berinisial RM.

Anak yang tidak mengenakan baju dalam video itu tampak menangis dan diduga baru saja dipukuli oleh Ayahnya.

"Mengerti? Enggak sakit kau rasa badanmu itu semua, marase (merasakan) kau amang (sebutan suku batak untuk anak laki-laki)?" tanya RM kepada anaknya.

" Sakit Pak... Sakit Pak," jawab sang anak.

Kemudian sang Ayah menyebut, semua itu gara-gara istrinya yang menuduhnya sering melakukan kekerasan.

RM kemudian menasihati anaknya dan meminta agar sang anak mendengar pesan-pesannya.

"Aku yang menyekolahkan kau, uang aku yang kasih kalian makan. Bukan Mamakmu. Ini untuk adikmu lagi yang kecil, karena aku sayang kalian," ujar RM sambil membentak anaknya.

Kemudian, RM menyuruh anaknya berbicara untuk menyampaikan pesan kepada istrinya lewat video yang direkam.

" Mak... Pulanglah Mamak, sudah marase (merasakan sakit) aku dibikin Bapak. Enggak diperdulikan kami. Enggak dikasih kami makan," kata sang anak sambil menangis.

Belum selesai sang anak berbicara, tiba-tiba RM dengan kepalan tangan kanannya meninju wajah anaknya itu hingga terjatuh.

Sang anak kemudian menjerit dan menangis kesakitan sambil memegang wajahnya.

Tidak sampai di situ, sang anak dipaksa lagi untuk menghadap ke kamera dan diancam akan dipukul. Diadukan ke polisi

Kepala Sub Bagian Humas Polres Sibolga Iptu R Sormin mengatakan, polisi sedang melakukan penyelidikan. Pihaknya sudah menerima laporan langsung dari HH (59), yang merupakan kakek korban.

HH juga yang mengadukan kasus tersebut secara resmi ke Polres Sibolga.

Sormin menceritakan, mulanya Kakek korban datang dari Kabupaten Tapanuli Selatan ke Sibolga, untuk melakukan ziarah menjelang Ramadhan.

Setelah melakukan ziarah, HH didatangi warga setempat dan memberitahukan bahwa cucunya dipukuli RM.

Warga juga menunjukkan video kekerasan yang dilakukan RM kepada cucunya dan viral di media sosial.

Selanjutnya, HH melaporkan kejadian itu ke Polres Sibolga.

"Benar, kejadian itu ada dan laporannya sudah kami terima. Dilaporkan langsung oleh kakek korban pada Minggu 19 April 2020," kata Sormin.
Dari hasil penyelidikan sementara, kejadian itu terjadi di Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga.

Video tersebut diduga dibuat pada 14 April 2020.

"Terlapor adalah ayah kandung korban berinisial RM dan sampai saat ini masih kita lakukan penyelidikan," ucap Sormin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Ayah Aniaya Anak untuk Menyuruh Istrinya Pulang"

Lowongan Kerja MRT Jakarta, Butuh Lulusan dari SMA, Begini Syarat dan Posisi yang Diperlukan Segera

Lowongan Kerja MRT Jakarta, Butuh Lulusan dari SMA, Begini Syarat dan Posisi yang Diperlukan Segera

Buka Foto Lama Paula Verhoeven, Baim Wong Sampai Dibikin Kaget Denny Cagur: Majalah Apa Kayak Gini?

Dukung Belajar di Rumah, Ternyata Siswa Bisa Minta Pulsa ke Sekolah Selama Pandemi Covid-19 Ini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved