Virus Corona
Positif Corona, Ibu Rumah Tangga Ini Tulari Tetangga Gegara Carter Bus Datangi Pernikahan ke Jakarta
Positif Corona, Ibu Rumah Tangga Ini Tulari Tetangga Gegara Carter Bus Datangi Pernikahan ke Jakarta
TRIBUNJAMBI.COM - Peringatan pemerintah untuk social distancing dan physical distancing nampaknya tidak diikut warga-warganya untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia.
Seperti halnya seorang ibu asal Grobogan, Jawa Tengah ini yang justru nekat mencarter bus dan menghadiri resepsi pernikahan di saat Jakarta menjadi zona merah Covid-19.
Ia mulai mengeluhkan sakit dan dinyatakan positif corona setelah pulang dari acara tersebut.
Beberapa tetangga yang sempat melakukan kontak dengannya juga tertular, tak cuma dirinya.
• Imbas Corona, di Indonesia Hampir 2 Juta Orang di PHK dan Dirumahkan, Dominan Pekerja Sektor Formal
• Daftar 10 Negara Dengan Kasus Virus Corona Tertinggi di Dunia, Amerika Serikat di Urutan Teratas!
• Lewat Ujicoba Remdisivir ke Pasien, Dokter di Amerika Serikat Temukan Obat Penyembuh Virus Corona
Di Jakarta yang merupakan zona merah Covid-19, ibu rumah tangga itu datang ke sebuah resepsi pernikahan.
Mengeluh sakit sepulang dari Jakarta

Sepulang dari Jakarta, ia mengeluh sakit.
Lantaran gejala yang dialaminya mengarah ke Covid-19 ibu rumah tangga itu dirawat di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
Ia mendapatkan perawatan di ruang isolasi sejak Sabtu (4/4/2020).

Positif corona
Dua hari usai masuk ruang isolasi, pasien menjalani pemeriksaan swab, Senin (6/4/2020).
Hasil tes swab menyatakan pasien positif terinfeksi corona.
"Semula statusnya PDP hingga dinyatakan positif Covid-19. Pasien ini jujur mengakui apa adanya," kata Slamet.
Keluarga non-reaktif, tetangga reaktif dari rapid test

Pihak RSUD dr Soedjati Soemodiarjo kemudian melaksanakan rapid test pada orang-orang yang berkontak dengan pasien Covid-19.
Mengingat, pasien tersebut berangkat dan pulang dari Jakarta bersama rombongan bus carteran.
"Hasil rapid test, keluarganya negatif (non-reaktif). Namun tiga orang tetangganya reaktif dari hasil rapid test," kata Slamet.
Tiga tetangganya tersebut lalu menjalani isolasi di rumah sakit.
"Untuk keluarga diminta isolasi mandiri dan tiga orang (tetangga) reaktif dari hasil rapid test kami isolasi di RSUD Getas Pendowo Wirosari Grobogan.
Rapid tes itu belum 100 persen positif corona. Validnya harus dilakukan tes swab," kata Slamet.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Carter Bus dan Hadiri Pernikahan di Jakarta, Ibu Rumah Tangga Positif Corona, Tetangga Ikut Diisolasi"

Pasien di Purwodadi Bohong
Sebelumnya, kebohongan pasien positif corona di Purwodadi berujung merugikan orang lain, 76 pekerja di rumah sakit harus jalani rapid test.
Gara-gara pasien positif corona berbohong, 76 pekerja di RSUD Purwodadi harus jalani rapid test.
Seorang pasien positif Covid-19 memilih berbohong dan menyatakan dirinya tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri serta daerah zona merah.
Akibatnya, sebanyak 76 pekerja RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, Grobogan yang kontak dengan pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer harus menjalani rapid test.
Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Titik Wahyuningsih, mengatakan, pasien asal Desa Bangsri tersebut tidak jujur saat dimintai keterangan.
Pasien tersebut mengaku tidak pernah pergi ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.

Selama dirawat, pasien berusia 47 tahun itu juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam.
Kemudian, kondisinya juga diobservasi lebih lanjut oleh dokter spesialis paru.
Dari pemeriksaan dokter spesialis ini, kondisi pasien ada pneumonia.
Ternyata sempat ke luar negeri dan main ke Jogja
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja.
Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi.
Setelah sehat, pasien itu diperbolehkan pulang pada 2 April dan diminta isolasi mandiri di rumah," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).
Pasien ini sempat diambil sampel lendirnya untuk diuji di laboratorium di Yogyakarta.
Kemudian, hasil uji swab menyatakan kalau pasien itu positif Covid-19.
"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret.
Mereka ini akan kita rapid test.
Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.
Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyayangkan ketidakjujuran pasien itu dalam memberikan keterangan kepada petugas medis. Akibatnya banyak pihak yang kelimpungan.
"Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa.
Sampaikan saja jujur jangan berbohong. Dengan menyampaikan keterangan yang benar maka bisa dilakukan tindakan yang tepat," katanya.
Tracing yang kontak dengan pasien
Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, menambahkan, selain di lingkup pekerja RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing kepada siapa saja yang sebelumnya pernah kontak dengan yang bersangkutan.
Seperti, keluarga, kerabat tetangga, serta pasien lain yang sempat berada satu kamar perawatan di Bangsal Aster RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," pungkas Slamet. (Kompas.com/ Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Positif Covid-19 Tak Jujur Saat Diperiksa, 76 Pegawai RSUD Purwodadi Harus Jalani Rapid Test".
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ibu Ini Positif Corona & Tulari Tetangga Gegara Nekat Carter Bus Datangi Pernikahan ke Jakarta
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: