Virus Corona

Ibu Rumah Tangga di Grobogan Carter Bus, Bareng Tetangga Nekat Tembus Zona Merah Corona Jakarta

Ternyata, ibu rumah tangga di Grobogan itu menyewa bus. Dia beserta rombongan nekat datang ke sebuah resepsi pernikahan di Jakarta yang sudah jadi ...

Editor: Duanto AS
YouTube
Ilustrasi 

Ternyata, ibu rumah tangga di Grobogan itu menyewa bus. Dia beserta rombongan nekat datang ke sebuah resepsi pernikahan di Jakarta yang sudah jadi zona merah penyebaran virus corona. Yang terjadi kemudian tak terduga.

TRIBUNJAMBI.COM, GROBOGAN - Riwayat perjalanan seorang ibu rumah tangga di Grobogan yang positif corona akhirnya terungkap.

Usut punya usut, pasien tersebut sempat menyarter sebuah bus guna menghadiri sebuah resepsi pernikahan di Jakarta.

Paket Internet Murah Telkomsel 40GB, Kuota Gratis Indosat XL dan Axis, Promo Selama Corona Covid-19

Bagikan Makanan di Pinggir Jalan Saat Wabah Virus Corona Covid-19, Via Vallen Dipuji Netizen Begini

Ramalan Zodiak Hari Ini 20 April 2020, Kisah Asmara Aries Lagi Memburuk, Cancer Perbaiki Komunikasi

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Slamet Widodo.

Slamet menjelaskan, selain ibu rumah tangga tersebut, bus juga berisi rombongan warga Desa Sendangharjo, Kecamatan Karangyung, Grobogan, tempat ibu itu tinggal.

Ibu rumah tangga itu beserta rombongan datang ke sebuah resepsi pernikahan di Jakarta yang sudah jadi zona merah penyebaran virus corona.

Sepulangnya dari Jakarta, ia mengeluh sakit.

Karena gejala yang dialami mengarah ke Covid-19, ibu rumah tangga itu lalu dirawat di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.

Ia ditempatkan di ruang isolasi sejak Sabtu (4/4/2020).

Dua hari usai masuk ruang isolasi, pasien menjalani pemeriksaan swab, Senin (6/4/2020).

Hasil tes swab menyatakan pasien positif terinfeksi corona.

"Semula statusnya PDP hingga dinyatakan positif Covid-19. Pasien ini jujur mengakui apa adanya," kata Slamet.

Keluarga non-reaktif, tetangga reaktif dari rapid test

Ilustrasi
Ilustrasi (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)

Pihak RSUD dr Soedjati Soemodiarjo kemudian melaksanakan rapid test pada orang-orang yang berkontak dengan pasien Covid-19.

Mengingat, pasien tersebut berangkat dan pulang dari Jakarta bersama rombongan bus carteran.

"Hasil rapid test, keluarganya negatif (non-reaktif). Namun tiga orang tetangganya reaktif dari hasil rapid test," kata Slamet.

Tiga tetangganya tersebut lalu menjalani isolasi di rumah sakit.

"Untuk keluarga diminta isolasi mandiri dan tiga orang (tetangga) reaktif dari hasil rapid test kami isolasi di RSUD Getas Pendowo Wirosari Grobogan. Rapid tes itu belum 100 persen positif corona. Validnya harus dilakukan tes swab," kata Slamet.

Kuli bangunan sempat bohong saat diperiksa, akhhirnya puluhan pekerja RSUD kena imbas

Sementara itu, seorang kuli bangunan asal Kecamatan Karangyung, Grobogan, Jawa Tengah berbohong pada petugas medis saat berobat.

Akibatnya, pria yang belakangan dinyatakan positif corona itu sempat ditempatkan di bangsal umum.

Kiano Hampir Tenggelam Saat Dimandikan, Baim Wong Salahkan Paula Verhoeven: Celupin Aja, Celupin

Tak cukup sampai di situ, puluhan pegawai RSUD R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi harus terkena imbas.

Usut punya usut, pria tersebut sempat bekerja di Jakarta.

Di sana, pria 43 tahun itu bekerja di sebuah proyek bangunan.

Sepulangnya dari Ibu Kota, ia mengalami demam, sesak napas dan batuk.

Ia kemudian memeriksakan diri di RSUD Purwodadi pada akhir Maret 2020.

Sayangnya, kuli bangunan tersebut tak jujur saat dimintai keterangan oleh petugas medis.

Ia mengaku tak pernah pergi ke daerah berstatus zona merah Covid-19. Padahal kenyataannya, pasien baru saja pulang dari Jakarta.

Dari keterangan tak jujurnya itu, pasien akhirnya ditempatkan di bangsal umum Nusa Indah.

Dokter curiga

Ia juga diobservasi oleh dokter spesialis paru.

Sang dokter curiga terhadap kondisi pasien.

Pasien itu akhirnya menjalani rapid test pada awal April 2020.

Hasil tes reaktif, pasien pun dipindahkan ke ruang isolasi.

Baru saat itulah pasien mengakui riwayatnya yang sebenarnya.

"Usai rapid test, pasien ini akhirnya mengaku ternyata baru pulang dari Jakarta bekerja di proyek bangunan."

"Sepulang dari Jakarta ia sakit," kata Direktur RSUD dr Sodjati Soemodiardjo Purwodadi Bambang Pujianto.

Petugas medis yang berkontak dengan pasien sempat menjalani rapid test dan hasilnya non rekatif.

Setelah pasien diperbolehkan pulang lantaran kondisinya membaik, pihak rumah sakit menerima hasil tes swab yang menyatakan kuli bangunan tersebut positif corona.

"Yang bersangkutan patuh menjalani isolasi mandiri di rumahnya."

"Hanya saat periksa awal dulu, ia tidak bilang kalau baru pulang dari daerah zona merah."

"Hari ini sudah kami jemput untuk dirawat," jelas Bambang.

Bambang pun akan melakukan rapid test ulang terhadap sekitar 20 pegawai RSUD Purwodadi untuk memastikan kondisi mereka.

"Sekitar 20 pegawai RSUD dr Soedjati Soemodiardjo akan kita rapid test lagi menyusul hasil uji swab yang menyatakan kalau pasien ini terkonfirmasi positif Covid-19," kata dia. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kuli Bangunan Positif Corona, Pulang dari Jakarta tapi Berbohong, Puluhan Pekerja RSUD Jalani 2 Kali Rapid Test"

Tercatat, Ada 15 Negara yang Kini Belum Ada Kasus Positif Virus Corona Covid-19, Ini Deretannya

Peringatan! Dampak COVID-19, Polisi di Daerah Ini Akan Bubarkan Warga yang Gelar Buka Puasa Bersama

MotoGP 2020 Akan Lakukan Race Tertutup, Begini Protokol Kesehatan yang Bakal Dijalani dengan Ketat

Covid-19 Dianggap Sebagai Kebohongan, Ratusan Warga Amerika Serikat Demo Minta Lockdown Dihentikan

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved