Virus Corona
Peneliti Senior Ungkap Lab di Wuhan Masih Simpan 1500 Virus Mematikan
Spekulasi yang beredar bahwa Virus Corona atau Covid-19 bukan berasal dari pasar tradisional di Wuhan, China, menemukan titik terang.
TRIBUNJAMBI.COM - Spekulasi yang beredar bahwa Virus Corona atau Covid-19 bukan berasal dari pasar tradisional di Wuhan, China, menemukan titik terang.
Terbaru fakta mengejutkan diungkap media-media barat terkait pengakuan peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, China, terkait ancaman Virus Corona itu terhadap manusia.
• Empon-empon Sempat Dielu-elukan Jadi Jamu Anti COVID-19, Ahli Paru Sebut Hoaks: Cukup Isolasi Diri!
Dailymail.co.uk melaporkan, seorang virologis utama dan timnya di Institut Virologi Wuhan memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China 11 bulan sebelum epidemi Coronavirus melanda kota itu.
Prediksi yang tidak menyenangkan datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ketika mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.
• Donald Trump Ngotot Lakukan Investigasi ke China Soal Penyebaran COVID-19, Xi Jinping Seret WHO
Shi Zhengli yang dijuluki 'Wanita Kelelawar', diduga mengurutkan gen dari virus corona baru dalam tiga hari, tetapi dibungkam oleh bosnya.
Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, telah membunuh lebih dari 145.000 orang dan menginfeksi lebih dari dua juta di seluruh dunia sejak pandemi dimulai di Wuhan Desember lalu.
Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.
• Indonesia sedang Hadapi Wabah Virus Corona, 10 Gejala ini Kunci Terinfeksi Virus Mematikan itu
Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah coronavirus pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.
Tetapi China bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa coronavirus buatan manusia.
Laboratorium Wuhan Simpan 1.500 Virus Mematikan
• Lagi Apes, Dua Maling di Jambi Malah Tinggalkan Motornya Setelah Aksinya Ketahuan Warga
Peringatan nyata adalah bagian dari makalah penelitian yang diajukan oleh Shi, wakil direktur di institut, dan tiga penulis bersama pada Januari 2019.
Penelitian itu diterbitkan pada bulan Maret 2019.
Dalam artikel tersebut, tim menyoroti kemungkinan epidemi koronavirus lain di China dengan menganalisis tiga wabah berskala besar yang disebabkan oleh Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), dan Sindrom Diare Akut Swine (SADS).
Dikatakan bahwa ketiga patogen itu adalah virus korona dan dapat ditelusuri kembali ke kelelawar, dan dua di antaranya berasal dari Cina.