Virus Corona

Rumor Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan, Donal Trump : Kami Sedang Lakukan Penyelidikan

Hal ini ditegaskan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya sedang menyelidiki rumor tersebut.

Editor: Deni Satria Budi
Researchgate
Presiden AS Donald Trump. Saat ini AS sedang menyelidiki rumor tentang asal virus corona yang disebut berasal dari Laboratorium Wuhan China 

TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat kini sedang menyelidiki rumor yang menyatakan bahwa virus corona atau Covid-19 berasal dari Wuhan, China

Hal ini ditegaskan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya sedang menyelidiki rumor tersebut.

Saat itu Trump menjawab pertanyaan media terkait adanya laporan menyebut Covid-19 adalah virus yang bocor dari laboratorium Wuhan.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terkait situasi mengerikan ini yang terjadi saat ini, " sebut Donal Trump, dalam konferensi pers Rabu (15/4/2020) waktu setempat.

China Dituding Sembunyikan Informasi Penting tentang Corona oleh Mantan Kepala Intelijen Inggris

China Harus Mempersiapkan Skenario Terburuk, Tekanan Semakin Besar dari Infeksi Impor

Meski demikian, Trump juga mengatakan, ia tidak mengangkat isu laboratorium itu saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping

"Saya tidak ingin membahas dengannya tentang laboratorium. Saya tidak ingin mendiskusikan, itu tidak waktunya sekarang," ujarnya.

Februari lalu, rumor virus corona bocor dari Institut Virologi di Wuhan, China, yang tempatnya tidak jauh dari pasar hewan.

Namun hal itu dibantah pihak Intitut Virologi Wuhan, dan menegaskan, "itu hoaks."

Isu ini kembali mencuat saat Fox News melaporkan pada Rabu (15/4/2020), virus itu berasal dikembangkan laboratorium Wuhan bukan sebagai senjata kimia.

Tetapi, menurut laporan Fox News, virus itu dikembangkan China sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kepada dunia, mereka punya kemampuan mengidentifikasi dan memerangi virus, yang setara atau malah lebih besar daripada kemampuan Amerika Serikat.

Selain Titanic, 5 Bangkai Kapal Karam Ini Juga Telan Banyak Korban Jiwa & Misteri Tak Terpecahkan

Teorema Pythagoras dan Misteri Kematian Sang Pemikir Pytagoras yang Sampai Kini Tak Terlacak

Sebelumnya, China dituding menyembunyikan informasi penting tentang wabah virus corona baru dari seluruh dunia.

Tudingan ini disampaikan oleh mantan Kepala MI6, badan intelijen Inggris. Karenanya China harus bertanggungjawab.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (14/4/2020) menyatakan akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah mempromosikan "disinformasi" China tentang virus corona.

John Sawers, Kepala Secret Intelligence Service Inggris atau MI6 2009 hingga 2014, Rabu (15/4/2020), menyatakan, akan lebih baik meminta pertanggungjawaban China dibanding WHO.

"Ada kemarahan yang mendalam di Amerika atas apa yang mereka lihat telah ditimpakan kepada kita semua oleh China, dan China menghindari banyak tanggungjawab atas asal mula virus, karena gagal mengatasinya pada awalnya," kata Sawers, kepada BBC seperti dikutip Reuters.

"Intelijen adalah tentang memperoleh informasi yang telah disembunyikan dari Anda oleh negara-negara lain dan aktor-aktor lain. Ada periode singkat di Desember dan Januari ketika orang-orang China memang menyembunyikan (wabah) ini dari Barat," paparnya.

Donald Trump juga mengatakan akan menghentikan pendanaan untuk WHO, karena dianggap telah "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggungjawab".

Menurut Donald Trump, WHO telah memberikan "disinformasi" tentang virus corona di China yang kemungkinan mengarah pada penyebaran yang lebih luas dari yang seharusnya terjadi.

China pun mendesak Amerika Serikat untuk memenuhi kewajibannya kepada WHO, setelah Donald Trump menghentikan pendanaan untuk lembaga di bawah PBB itu.

Apakah China akan turun tangan untuk mengisi kekurangan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian tidak menjawab.

"China sedang mencari masalah yang relevan sesuai dengan kebutuhan situasi," katanya seperti dilansir Reuters.

Amerika Serikat adalah donor terbesar untuk WHO, dengan menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada 2019, sekitar 15 persen dari total anggaran lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss tersebut.

Zhao dalam konferensi pers Rabu (15/4) mengatakan, pandemi virus corona yang telah menginfeksi hampir dua juta orang secara global berada pada tahap kritis, dan keputusan Donald Trump tersebut akan memengaruhi semua negara di dunia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS Selidiki Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/04/16/as-selidiki-kemungkinan-virus-corona-berasal-dari-laboratorium-wuhan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved