Virus Corona
Positif Corona Covid-19, Pria Ini Bukannya Isolasi Mandiri, Malah Pulang Kampung, Begini Jadinya
Kelakuan pria ini sungguh tidak boleh ditiru. Bukannya dirumah untuk isolasi mandiri, ia malah pergi untuk pulang kampung.
TRIBUNJAMBI.COM - Kelakuan pria ini sungguh tidak boleh ditiru.
Bukannya dirumah untuk isolasi mandiri, ia malah pergi untuk pulang kampung.
Akhirnya semua warga di daerahnya jalani rapid test.
Seperti dikutip dari GridHot.id, seorang satpam asal Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, nekat pulang kampung saat terpapar virus corona.
Padahal, satpam tersebut baru saja menjalani tes swab guna memastikan kondisinya.
• 45 Orang di Tanjab Barat Dinyatakan OTG Usai Kontak dengan Pasien 05
• VIDEO Terbitkan Perpres Baru, Presiden Jokowi Perbolehkan Penambahan Stafsus Seskab Jadi Lima Orang
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Rabu (15/4/2020), satpam yang bekerja sebagai petugas keamanan di RSUP dr Kariadi Semarang itu memang pernah dirawat karena memiliki gejala Covid-19.
Setelah menjalani perawatan beberapa hari, satpam itu kemudian dipulangkan dengan syarat wajib melakukan karantina mandiri di rumah dinas Direktur RSUP dr Kariadi.
Tapi, satpam tersebut justru tidak tertib dan nekat pulang ke kampung halaman sebelum masa isolasi selesai.
Alasannya, dia ingin mengikuti acara 40 harian ibunya yang sudah meninggal di kampung.
Hal ini dibeberkan langsung oleh Kepala Dinkes Kabupaten Grobogan Slamet Widodo pada Selasa (14/4/2020).
"Jadi harusnya masih menjalani isolasi mandiri. Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari ibunya meninggal," ungkap Slamet Widodo.
Tidak hanya menghadiri acara 40 harian ibunya yang telah tiada, satpam ini juga sempat membagikan bancakan (nasi kotak) kepada sejumlah warga yang turut hadir.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, satpam yang akhirnya deketahui positif corona itu juga sempat main bola voli bersama kawan-kawannya di kampung pada hari Minggu (12/4/2020) dan Senin (13/4/2020) lalu.
Imbasnya, sejumlah warga yang sempat berkontak dengan suspect harus menjalani tes kilat atau rapid test virus Corona.
Pihak Dinkes Kabupaten Grobogan juga akan terus melakukan tracing (penelusuran) terhadap orang-orang yang sempat berkontak dengan sejumlah warga yang melakukan rapid test.