Virus Corona

Terungkap Alasan Sebenarnya 5 Dokter di Padangsidimpuan Mogok Layani Pasien Covid-19

Secara mengejutkan 5 dokter di RSUD Padangsidimpuan tiba-tiba menyatakan tak mau menangani pasien Covid-19.

Editor: Heri Prihartono
STR/AFP/China OUT
Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. 

TRIBUNJAMBI.COM, PADANGSIDIMPUAN - 

Secara mengejutkan 5 dokter di RSUD Padangsidimpuan tiba-tiba menyatakan tak mau menangani pasien Covid-19.

Padahal RSUD Padangsidimpuan ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19.

Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19 Terjadi di Pasuruan, Warga Sampai Bawa Parang

Usut punya usut, ternyata keputusan lima dokter itu terkait dana insentif yang tak kunjung dibayarkan oleh manajemen RSUD Padangsidimpuan.

Informasi yang dihiumpun Tri bun-Medan.com, kelima dokter ini sudah berbulan-bulan tak menerima pembayaran insentif dari pihak rumah sakit.

Lima dokter itu merasa dipermainkan oleh pihak manajemen rumah sakit, yang selalu beralasan keuangan rumah sakit lumpuh akibat dampak pandemi Corona.

Kecanduan Film Dewasa, Seorang Pria di Lampung Memperkosa Pembantu Rumah Tangga

Kelima dokter itu adalah Dr Musbar,Sp. OG, Dr. Romi,Sp.OG (Konsultan Onkologi), Dr. Novi Rahmi Asroel, Sp.KK, Dr. Fauzi Fahmi,Sp.B, Dr. Yessi,Sp.PA.

Atas permasalahan tersebut, Ombudsman RI Perwakilan Sumut meminta Pemko Padangsidimpuan menunjukkan keseriusannya menghadapi wabah virus covid-19 yang terus mengancam nyawa warga masyarakat.

Menurut Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, keseriusan Pemko sangat membantu menenangkan kepanikan masyarakat pasca-meninggalnya satu orang warga diduga terpapar Covid19, beberapa waktu lalu.

"Tapi, bila Pemko tidak menunjukkan keseriusan, maka akan semakin menambah kepanikan masyarakat di tengah tingginya penyebaran wabah virus corona ini," kata Abyadi Siregar, Selasa (14/4/2020).

Melihat langkah yang dilakukan lima dokter spesialis yang mengundurkan diri karena uang insentif mereka selama tiga bulan tak dibayar, Abyadi Siregar menyebut hal itu sebagai indikasi ketidakseriusan Pemko Padangsidimpuan menghadapi Covid19 ini.

Apalagi sebelumnya, terungkap bahwa sejumlah Tenaga Harian Lepas (THL) RS Padangsidimpuan melakukan aksi akibat ketidakjelasan status serta belum dibayarnya hak hak mereka.

Selain ruang isolasi pasien covid-19 yang tidak memadai, juga terungkap ketiadaan Alat Pelindung Diri (APD).

Belakangan, Gubernur Sumatera Utara menyerahkan bantuan APD ke rumah sakit tersebut.

Reaksi Mengejutkan Cristiano Ronaldo Saat Tahu Martunis Lelang Jersey Bantu Penanganan Covid-19

"Semua ini menguatkan dugaan kita bahwa Pemko Padangsidimpuan tidak serius menghadapi wabah mematikan yang mengancam warga masyarakatnya ini. Tidak terlihat oleh publik adanya upaya Pemko memperbaiki pengelolaan rumah sakit daerah itu," kata Abyadi Siregar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved