Virus Corona
Singgung Soal Ojol Masih Boleh Angkut Penumpang, Agus Pambagio: Mulut sama Mulut Cuma Berapa Senti!
Menurut Agus Pambagio kalau larangan-larangan ada dengan pengecualian maka PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona akan gagal.
TRIBUNJAMBI.COM -Ditengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) akibat virus corona, kini driver ojek online ( Ojol ) masih diperbolehkn menarik penumpang.
Namun sayangnya, kebijakan itu disayangkan oleh sejumlah pihak, satu diantaranya Pemerhati Kebijakan Publik dan Perlindungan Konsumen, Agus Pambagio.
Sebelumnya, aturan ini diketahui hal itu telah disampaikan oleh Kemenhub soal ojek online yang boleh tarik penumpang ditengah pemberlakuan PSBB akibat virus corona
Agus Pambagio lalu memberikan kritik melalui sambungan Skype dengan MNC News pada Senin (13/4/2020).
Menurut Agus Pambagio kalau larangan-larangan ada dengan pengecualian maka Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona akan gagal.

"Jadi saya enggak tahu kalau banyak pengecualian-pengecualian gini akan gagal terus terang."
"Karena niatnya mengurangi jumlah penderita Covid-19 kalau seperti ini keputusan Menteri Perhubungan, sudahlah percuma enggak usah diatur, suruh saja naik semua mobil, enggak usah tiga orang, empat orang, campur saja," ujar Agus.
• Khawatir Indonesia Bisa Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona, Ahli Kesehatan Ini Sebut Rugi
• Hari Terakhir Promo Alfamart dan Promo Indomaret, Cek Daftar Barang Berikut Ini
• Jadwal Tayang Live Streaming TVRI Belajar dari Rumah Hari Ini Rabu 15 April 2020, Pukul 08.00 WIB
• Kelakuan Kasar Betrand Peto Ke Putri Ruben Onsu Sampai Ditegur sang Nenek, Sarwendah: Harus Sopan!
Menurut Agus, hal itu terjadi lantaran pemerintah masih fokus pada ekonomi.
Padahal, kini yang harus segera diselesaikan adalah masalah penyebaran virus corona.
"Karena concentnya ekonomi, tinggalkan urusan ekonomi, ekonomi itu nanti, kita bereskan dulu sakitnya dulu."
"Keputusan ambigu dari Kementerian Perhubungan buat saya tanda tanya besar, sebenarnya pemerintah mau apa?" ujar Agus.
Menurutnya, ada pihak-pihak lain hingga hal ini terjadi.
"Ya gini karena pembuat kebijakan yaitu pemerintah sering dipengaruhi pihak-pihak, yang roda dua sudah dari awal saya katakan bahwa ini ilegal karena tidak diatur aturan perundang-undangan, lalu karena politik terpaksalah diatur," ujar dia.
Menurut Agus harusnya pihak aplikator ojek online lah yang turut membantu dan memikirkan nasib para driver.
Bukan apa-apa pemerintah, mengingat masih banyak pekerja lain yang terdampak Virus Corona.