Perjalanan Panjang Band Legendaris The Beatles, dari Kematian Sang Manager hingga Hadirnya Yoko Ono
Mulai dari kematian sang manajer, hadirnya Yoko Ono dalam kehidupan John Lennon, hingga kabar mengenai otoritas Paul McCartney
TRIBUNJAMBI.COM - Ada banyak kabar yang beredar mengenai pecahnya The Beatles.
Mulai dari kematian sang manajer, hadirnya Yoko Ono dalam kehidupan John Lennon, hingga kabar mengenai otoritas Paul McCartney yang ingin berkuasa penuh atas band itu.
Bisa dibilang, orang yang paling berpengaruh atas popularitas The Beatles adalah sang manajer, Brian Epstein.
Selain pandai mempromosikan band, ia juga piawai memediasi beberapa konflik yang terjadi di tubuh band asal Inggris itu.
Pengaruhnya yang begitu kuat membuatnya mampu menyelesaikan perselisihan antar anggota.
• Musim Kemarau Diperkirakan Mei Mendatang, Beberapa Daerah di Tanjabtim Mulai Antisipasi Karhutla
• Download Lagu The Beatles Full Album Mp3 Lengkap, Mengenang Masa Kejayaan Band Lagendaris Ini
Yang paling penting, ia mahir mengatur keuangan, sehingga membuat band itu mampu meraih popularitasnya.
Namun, ketika Epstein meninggal, band ini benar-benar mengalami kekosongan, terutama John Lennon. Ia benar-benar terpukul atas kematian itu karena keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat.
Pelan-pelan, band ini mulai goyah. Melihat situasi sedemikian genting, Paul McCartney mencoba untuk mengambil alih kendali.

Ia mulai menggagas beberapa proyek untuk kelangsungan band, seperti penggarapan film "Magical Mystery Tour" dan "Let It Be".
Tapi dominasi Paul, membuat Lennon, George Harrison dan Ringo Starr risih.
Lennon tak setuju dengan beberapa proyek yang digagas Paul. Kebencian itu ia perlihatkan dengan melanggar aturan awal The Beatles, yakni dengan membawa Yoko Ono dalam proses rekaman.
Padahal hal itu sangat dilarang oleh The Beatles. Sebelumnya mereka pernah membuat larangan membawa istri dan pacar saat proses rekaman.
Persoalan Beatles tidak berhenti di situ saja.
Munculnya George Harrison sebagai penulis lagu dalam paruh kedua karier mereka juga diduga menyebabkan ketidaknyamanan beberapa personelnya, karena yang berperan menulis lagu adalah Paul dan Lennon, sementara Harrison dan Starr hanyalah pendukung.
Memasuki 1965, komposisi Harrison mulai matang.