Virus Corona
Imbas Pasien Membludak, Kamar Pasien Penuh, Rumah Sakit di India Usir Pasien Non Virus Corona
Dampak membludaknya jumlah pasien Covid-19 terjadi di India, hingga petugas medis kewalahan.
TRIBUNJAMBI.COM - Dampak membludaknya jumlah pasien Covid-19 terjadi di Rumah Sakit India, hingga petugas medis kewalahan.
Sebuah Rumah Sakit di India bahkan melakukan pembatasan terhadap pasien non Covid-19.
Sebuah Rumah Sakit di India mengalami kekurangan tempat tidur rumah sakit, dan akhirnya rumah sakit terpaksa "mengusir" pasien non- corona agar bisa merawat pasien Covid-19.
• Seorang Pencuri Kotak Amal di Jakarta Selatan Ngaku ODP Covid-19 Saat Kepergok Warga
Keluarga pasien bernama Shahjahan contohnya. Ibu 40 tahun yang mengidap sakit liver itu diharuskan keluar, karena tempat tidurnya akan digunakan untuk pasien virus corona.
Shahjahan telah menggunakan ventilator karena mengidap infeksi akut selama hampir dua minggu. Tapi sejak Selasa malam (7/4/2020) ia keluar dari rumah sakit umum Lok Nayak di New Delhi.
Dilansir AFP, keesokan paginya ia meninggal di rumah keluarganya di Delhi. Rumah sakit lain juga menolaknya karena situasi pandemi Covid-19.
Fasilitas medis di seluruh dunia telah kelebihan kapasitas karena lonjakan kasus virus corona di banyak negara. Hal ini mengakibatkan pasien-pasien dengan penyakit lainnya kehilangan perawatan vital, terutama di India yang sistem perawatannya kurang baik.

Lusinan pasien dengan kondisi serius kini ditempatkan di tenda-tenda darurat yang didirikan pemerintah Delhi, di luar lembaga medis nasional India.
Banyak di antara mereka yang melakukan perjalanan antarkota tapi jadwal pertemuan dengan dokternya tiba-tiba batal. Mereka kini tidak bisa kembali, karena diberlakukan pembatasan transportasi sesuai aturan lockdown nasional sejak 25 Maret.
Departemen rawat jalan di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) ditutup, membuat pasien kanker dan penyakit kronis lainnya terpaksa berlindung dengan tenda kanvas di jalur pejalan kaki kereta bawah tanah yang kotor.
Meski kelompok-kelompok bantuan telah menyediakan beberapa makanan dan obat-obatan, seorang pasien bernama Saryu Das mengaku sudah 12 jam dia tidak makan saat jurnalis AFP bertemu dengannya.
Putranya yang menderita kanker mulut, berbaring di kardus tipis dengan wajahnya ditutupi syal. Lalat beterbangan di sekitarnya, dan 4 hari kemudian ia meninggal.
Jurnalis AFP yang berada di lokasi juga melaporkan, sampah berserakan di lantai bawah tanah yang sekarang menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 10 keluarga yang tidak dapat kembali ke kota asalnya.
Jarak mereka begitu dekat, sehingga tidak mungkin menerapkan physical distancing di sana. AIIMS tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar tentang kematian pasien di luar, tapi telah memperingatkan rumah sakit di India untuk semakin waspada usai jumlah korban meninggal Covid-19 mencapai 280.
Ketika Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown, ia hanya memberi waktu 4 jam bagi rakyat India untuk mempersiapkan diri.