Berita Nasional
Dulu Sangat Disegani, Jenderal Polisi Ini Banting Stir Jadi Petani, Ngaku Hidupnya Lebih Nikmat
Dulu Sangat Disegani, Jenderal Polisi Ini Banting Stir Jadi Petani, Ngaku Hidupnya Lebih Nikmat
TRIBUNJAMBI.COM - Ingat kasus kontroversi KPK dan Polri yang juga dikenal dengan istilah Cicak vs Buaya.
Nah sosok Susno Duadji jadi yang paling disorot saat itu sebagai sosok yang membongkar kasus tersebut.
Kini hidupnya jauh lebih damai usai memutuskan menjadi petani di desa.
Dulu dikenal tegas dan kontroversial, kini Susno Duadji hidup tentram di pedesaan.
• SESAAT Lagi, Misa Online Malam Paskah Pukul 17.00 WIB Live Streaming di Katedral Stasiun TV Nasional
• Pemprov Jambi Hibahkan Tanah 12 Hektare di Areal Pelabuhan Ujung Jabung Ke Kemenhub
• Akses Jalan di Rantau Pandan Bungo Tertimbun Longsor Akbiat Hujan Deras, Masyarakat Diimbau Waspada
Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini tinggal di kampung halamannya, di Sumatera Selatan.
Susno Duadji beralih pekerjaan menjadi seorang petani.
Ia kerap menghabiskan waktu di kebun dan ladang.
Berbagai tanaman, sayuran, dan buah-buahan ditanam di tanah miliknya.
• KKB Papua Lari Tunggang Langgang ke Dalam Hutan Saat Pasukan Gabungan TNI-Polri Mendadak Menyergap
• BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Jambi Bertambah 2 Orang
• Spoiler Boruto Episode 152, Sarada Gugup Ikut Andil Dalam Pelatihan Ninjutsu Medis
Saat masih menjadi pejabat Polri, penampilan Susno Duadji terlihat gagah dan keren.
Namun, setelah menjadi petani, penampilannya pun tampak lebih sederhana.
Ia tak pernah lepas dari kaus dan celana panjang gombrang.
Selain itu, ia pun kerap memakai topi untuk melindungi kepala dari sinar matahari.
Tak lupa, handuk kecil pun kerap menggantung di pundak atau lehernya.
Aktivitasnya sebagai petani pun kerap dibagikan melalui akun Instagram-nya.
• VIDEO Cegahan Penularan Covid-19, Gereja St. Theresia Lakukan Ibadah Misa Streaming dari Rumah
• Gaya Pacaran Adik Verrell Bramasta, Athalla Naufal dan Aisyah Aqilah Dianggap Terlalu Mesra, Begini
• Ular di Kapuas Bertapa 4 Tahun Tak Pindah Tempat, Panji Sang Petualang Paparkan Pendapatnya
Termasuk, saat Susno Duadji bersama petani desa lainnya beristirahat di tengah kebun.
Mereka tampak melepas lelah sambil menyantap makanan berupa nasi bungkus.
Dilihat dari foto-fotonya, Susno Duadji pun tampak melahap nasi bungkusnya sambil duduk lesehan di atas tanah.

Ia tampak cuek meski hanya beralaskan rerumputan yang tumbuh di sekitarnya.
• Isi Lagu SBY tentang Corona Berjudul Cahaya dalam Kegelapan, Sudjiwo Tedjo Langsung Koreksi
• Sejarah Panjang Gunung Krakatau Sejak Meletus Pertama kali hingga Bikin Jawa dan Sumatera Gelap
Menurutnya, momen makan tersebut terasa lebih nikmat daripada makan di hotel berbintang.
Susno Duadji mengaku, bisa makan secara nikmat karena merasakan semilir angin disertai kicauan burung di alam bebas.
"Halal bi Halal ala petani desa, di bawah pepohonan ditiup semilir angin sejuk.
Diiringi kicauan burung yg hidup bebas, rasanya lbh nikmat dp di “htl bintang”," tulis Susno Duadji pada keterangan fotonya.
Selain itu, ada pula potretnya yang memamerkan hasil panennya berupa buah pisang.
Ia tampak bangga bisa menanam pisang yang buahnya berukuran besar.
• Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Pemkot Jambi Berikan Bantuan Ratusan Alat Rapid Test ke Puskesmas
"Negeri ini sangat subur ; pagi ini saya panen pisang di halaman, buahnya gede.
Lalu, ada pula videonya saat blusukan ke hutan yang berada di kaki Gunung Dempo di kawasa Pagar Alam.
Ia menyebut tanah di sana sangat luas dan subur.
• Daftar Kelebihan Huawei P40 Pro yang Dijual Mulai Rp 17,9 Jutaan, Bandingkan Keistimewaannya
"Betapa kayanya Sumatera Selatan khususnya daerah Pagar Alam dengan tanah yang subur.
Ini masuk Kota Pagaralam. Ini kebun, 22 tahun lalu ini kebun kopi, sangat bagus.

Tapi karena lahan sangat luas, begitu kopinya tak berbuah-buah, pindah karena tanah masih sangat banyak, pindah lagi, pindah lagi," ujar Susno Duadji pada video itu.
Ia pun menjelaskan kembali terkait kondisi tanah itu melalui keterangan videonya.
"Sumatera Selatan di kaki Gn Dempo, lahan luas , subur, msh ada hutan, system ladang konvensional ; berpindah, skr sdh berubah menetap," tulis Susno Duadji.
Dulu Susno Duadji Sosok Kontroversial
Sosok Susno Duadji menuai kontroversi sejak kisruh dua institusi, yakni KPK dan Polri.
Jenderal bintang tiga ini pula yang melontarkan istilah Cicak Vs Buaya.
• Daftar Kelebihan Huawei P40 Pro yang Dijual Mulai Rp 17,9 Jutaan, Bandingkan Keistimewaannya
Analogi cicak vs buaya itu pertama kali diucapkan Susno Duadji saat diwawancarai awak media.
Kala itu, pada 2009, Susno Duadji menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri.
Namun, pernyataannya justru mengundang reaksi publik yang signifikan.
Ujungnya, istilah Cicak Vs Buaya ini menjadi kasus besar di antara Polri dan KPK.
Nama Susno Duadji pun ikut terseret setelah membuat pengakuan bertemu dengan Anggoro Widjojo.
• Isi Lagu SBY tentang Corona Berjudul Cahaya dalam Kegelapan, Sudjiwo Tedjo Langsung Koreksi
Tak berhenti di situ, kontroversi Susno Duadji yang dramatis itu membuat dirinya pun tersangkut kasus hukum.
Mulai dari kasus PT Salmah Arowana Lestari hingga pengamanan Pilgub Jabar.

Sejumlah kontroversi yang timbul dari sosok Susno Duadji ini membuat namanya terkenal di muka publik.
Namun, sosoknya kini hilang dari sorotan publik. Susno Duadji tak lagi menjadi penegak hukum.
Ia memilih kembali ke kampung halaman dan mengadu nasib menjadi seorang petani.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Susno Duadji Kini Sederhana, Makan Nasi Bungkus Lesehan di Tanah, Hidup di Desa Blusukan ke Hutan
(*)
Artikel Ini Juga Telah Tayang di GridHot.ID
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: