Tubuh Siswa SMP di Simalungun Ditanam di Kebun Karet, Hanya Terpendam Separuh Bagian

"Saat ditemukan, korban separuh badannya ditanam, yang tampak mulai dari dada bagian atas. Dada bagian bawah dikubur, ditutupi daun-daunan...."

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Samsul Bahri
Ilustrasi tubuh di kebun karet 

TRIBUNJAMBI.COM, SIMALUNGUN - Tubuh siswa SMP di Simalungun ditanam di kebun karet, terpendam setengah badan saja.

Ditemukan jenazah seorang remaja berumur 13 tahun dalam kondisi setengah terkubur di kebun karet, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (8/4/2020).

Kapolsek Bangun AKP Banuara Manurung menyebutkan bahwa remaha tersebut awalnya tidak pulang ke rumah sejak Sabtu (4/4/2020).

Update Terbaru Penyebaran Virus Corona Covid-19 Seluruh Dunia, Total 1,6 juta, Amerika Paling Banyak

Tujuh Jenis Penistaan pada Indomie di Rumah dan Warung Saking Terlalu Digemari, Keren Deh

Kabur ke Laut Merah, Raja Salman Mengasingkan Diri dari 150 Anggota Kerajaan Positif Corona

"Pada hari Senin kemarin, datang keluarga menyampaikan ke Polsek kita, Polsek Bangun, untuk melaporkan bahwa anaknya tidak pulang ke rumah," kata Banuara dalam rekaman wawancara, Kamis (9/4/2020).

Menurut Banuara, korban ditemukan tewas di kebun karet milik PTPN III, tepatnya di sekitar Afdeling 2, blok 1 19 TBM 11, Kecamatan Gunung Melala, Simalungun.

"Saat ditemukan, korban separuh badannya ditanam, yang tampak mulai dari dada bagian atas. Dada bagian bawah dikubur, ditutupi daun-daunan, tumbuh-tumbuhan menjalar," lanjutnya.

Adapun, korban merupakan seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun.

Ia masih duduk di bangku kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah dilakukan penelusuran, polisi berhasil menangkap 2 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Pelaku terdiri dari dua orang yang berinisial RBP (17) dan MA (17).

"Pelaku kenal korban," ungkap Banuara.

Polisi awalnya menemui saksi yang pertama kali menemukan jenazah remaja tersebut, yakni S.

Kemudian, di lokasi penemuan jenazah, polisi memasang garis polisi dan melakukan pemeriksaan.

"Kita mencari bukti, menyisir di seputaran TKP. Kita mendapatkan barang bukti 1 buah cangkul yang diduga untuk menanamkan korban," tuturnya.

Selanjutnya, Polsek menemui tim Inafis Polres Simalungun dan membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasemen Saragoh untuk diotopsi.

Sedangkan untuk motif pembunuhan sendiri yang dilakukan oleh kedua remaja tersebut masih dilakukan pendalaman.

Menurut Banuara, saat ini polisi sedang mencari sepeda motor dan ponsel korban yang hilang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved