Virus Corona
Tertular Saat di Kantor, PNS Pasien Positif Corona Dipastikan Tak Punya Riwayat Keluar Batam
Di Kota Batam, ada penambahan lima pasien positif virus corona yang sempat mengegerkan publik di daerah itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus virus corona hingga kini terus bertambah setiap harinya di Indonesia.
Di Kota Batam, ada penambahan lima pasien positif virus corona yang sempat mengegerkan publik di daerah itu.
Terlebih diketahui, pasien 07 yang positif virus corona tidak mempunyai Riwayat perjalanan keluar Batam.
Diketahui dirinya merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Batam.
• Emosi Nikita Mirzani Meledak hingga Siram Air ke Wajah Debt Collector Saat Mobilnya Mau Ditarik
• Tak Ikuti Aturan PSBB, Anies Baswedan Siapkan Sanksi tegas Bagi Warganya, Berikut Hal yang Dibatasi
• Sejumlah Ahli Mulai Ketakutan, Ini Penyebab 51 Orang Pasien Sembuh Corona Kembali Positif di Korsel
• Pengakuan Terlarang Vanessa Angel Akhirnya Terbongkar, Sebut Pakai Narkoba Saat Sedang Stres
Mirisnya lagi, pasien 07 ini masuk kantor dan menularkan kepada pasien 08 yang merupakan seorang PNS.
Tidak sampai disitu, penyebaran virus corona ini juga berlanjut ke Pasien 09 dan 10 yang merupakan anak dan suami pasien 08.
BOCAH 13 TAHUN
Bocah 13 tahun yang positif virus corona di Batam ternyata anak dari korban yang meninggal karena Corona di Batam.
Saat ini, sang bocah harus kembali menjalani kesedihan setelah ditinggal pergi ibunya untuk selamanya.
Diketahui, sebelum ibunya dirawat, sang anak yang merupakan pasien no 06 sangat dekat dengan ibunya pasien 04 di Batam.
Selama ibunya masa perawatan, sang anak tinggal sendiri sambil meninggu kakeknya datang.
Lima warga Batam terkonfirmasi positif Covid-19. Ini setelah Pemerintah Kota Batam mendapat data hasil pemeriksaan swab dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian kesehatan RI, terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang pengambilan sampel swabnya dilakukan oleh Tim Analis kesehatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengakui total warga Batam yang positif per hari Kamis (9/4/2020) sebanyak 10 orang.
Hal ini diungkapkannya usai rapat bersama distributor sembako di Kota Batam.
"Karena yang positif 10 orang ini. Di Batam," ujar Rudi singkat.
Berikut TribunBatam.id rangkum riwayat perjalanan 5 orang yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan positif Covid-19 itu.
1. Kasus 06 adalah seorang anak laki-laki berusia 13 Tahun.
Pasien merupakan kontak erat terdekat dengan kasus 04 yang merupakan ibu kandungnya.
Pada saat ibunya dalam perawatan yang bersangkutan tinggal sendiri di rumah sampai kakeknya datang untuk mendampinginya, dan pada saat itu yang bersangkutan sudah merasakan adanya gangguan kesehatan badannya terasa demam, ada muntah dan batuk ringan. Kemudian oleh tim medis puskesmas setempat dilakukan pemeriksaan dan diberi obat.
Pada tanggal 30 Maret 2020 ibunya meninggal dunia dan setelah itu mengingat yang bersangkutan dikategorikan sebagai close contact/ kontak erat terdekat, sehingga ia ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan ditempatkan di Rusun Tanjung Uncang guna dilakukan observasi dan pemantauan kondisi kesehatannya.
Pada tanggal 1 April 2020, sekira pukul 9 pagi dan pukul 11.20 WIB, yang bersangkutan dilakukan RDT (Rapid Diagnostic Test), dengan hasil “Reaktif” serta dilanjutkan dengan pengambilan spesimen swab yang hasilnya belum dapat diperoleh pada saat itu.
Selama dalam pantauan petugas di tempat observasi Tanjung Uncang kondisi yang bersangkutan terlihat semakan membaik.
Dan pada hari ini sampel swabnya baru diterima dengan kesimpulan terkonfirmasi “Positif”.
Selanjutnya dengan merujuk hasil hasil swab tersebut yang bersangkutan dirujuk untuk dilakukan perawatan yang lebih intensif di ruang isolasi/PIE RSBP Batam, dan kondisi yang bersangkutan hingga saat ini dalam keadaan “stabil”.
2. Kasus 07 adalah seorang perempuan berusia 57 tahun.
Pada tanggal 28 Maret 2020, yang bersangkutan diketahui berobat ke UGD RS swasta dekat rumahnya dengan keluhan mengalami demam, mual, muntah, nyeri ulu hati dan kembung sejak seminggu yang lalu.
Yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota/keluar negeri ataupun kontak langsung dengan terduga Covid-19.
Hasil pemeriksaan penunjang diagnostik foto rontgen oleh dokter pemeriksa ditegakkan diagnosis “Viral Infection dan Pneumonia” dan kemudian yang bersangkutan dirawat diruangan VIP rumah sakit tersebut.
Keesokan harinya yang bersangkutan di konsulkan ke dokter paru dan dilakukan foto rontgen ulang dengan hasil “pneumonia dan infiltrate bertambah” kemudian yang bersangkutan dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Tanggal 30 maret 2020 kepada yang bersangkutan dilakukan Rapid Diagnostict Test (RDT) dengan hasil “Non Reaktif” dan pada keesokan harinya tanggal 31 maret dilakukan pengambilan swab yang hasilnya belum dapat diperoleh pada saat itu.
Kemudian pada tanggal 02 April 2020 kembali dilakukan pemeriksaan foto rontgen dengan kesimpulan hasil masih “Pneumonia dan Infiltrate tetap”.
Tanggal 4 April 2020, yang bersangkutan meminta pulang dan dokter mengizinkan pulang mengingat kondisi yang bersangkutan semakin membaik dan stabil.Hari ini diperoleh hasil swab yang bersangkutan dengan kesimpulan dinyatakan terkonfirmasi “Positif”.
Mengacu pada hasil swab tersebut yang bersangkutan harus dirawat kembali dan saat ini sudah dilakukan perawatan pada ruang isolasi /PIE RSBP Batam.
3. Kasus 08 adalah seorang perempuan berusia 57 Tahun.
Pada tanggal 24 maret 2020 yang bersangkutan diperiksa oleh tim medis puskesmas setempat karena mengalami keluhan demam, batuk, filek dan sakit tenggorokan selanjutnya diberikan obat.
Namun demikian sampai dengan tanggal 30 Maret 2020 kondisi yang bersangkutan terlihat belum juga membaik dan mengingat yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan keluar kota, maka tim medis puskesmas setempat melakukan RDT yang hasil kesimpulannya “Reaktif”. dan diingatkan untuk Self Isolation di rumah.
Berdasarkan tracing yang dilakukan kepada yang bersangkutan pada keesokan harinya tim juga melakukan RDT terhadap orang serumah/kontak dekat yaitu suami dan anaknya, selanjutnya juga diikuti dengan pemeriksaan Swab di RSUD Embung Fatimah Kota Batam.
Dan pada hari ini baru diperoleh hasilnya dengan terkonfirmasi “Positif”.
Berdasarkan hasil swab tersebut saat ini yang bersangkutan telah dilakukan perawatan pada ruang isolasi/PIE RSBP Batam dan dalam kondisi stabil.
4. Kasus 09 adalah seorang perempuan berusia 32 Tahun.
Yang bersangkutan merupakan anak dari kasus 08 dan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota/keluar negeri.
Sebelumnya yang bersangkutan juga merasakan keluhan sedikit demam dan batuk batuk ringan, mengingat yang bersangkutan merupakan kontak erat dari kasus 08, maka tim medis puskesmas setempat pada keesokan harinya melakukan Rapid Diagnostict Test (RDT) dengan hasil yang dinyatakan “Reaktif”.
Selanjutnya pada hari itu juga yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan swab yang kesimpulan hasilnya baru diperoleh pada hari ini terkonfirmasi “Positif”. Saat ini, yang bersangkutan telah dilakukan perawatan pada ruang isolasi/PIE RSBP Batam dalam kondisi stabil.
5. Kasus 010 adalah seorang laki-laki berusia 64 Tahun.
Yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung dan PPOK, dan juga memiliki riwayat perjalanan keluar kota satu bulan yang lalu. Yang bersangkutan merupakan suami dari kasus 08 dan ayah dari kasus 09.
Mengingat hal demikian, pada tanggal 31 maret 2020 tim medis puskesmas setempat juga melakukan Rapid Diagnostct Test (RDT) kepada yang bersangkutan dengan kesimpulan hasil “Reaktif”. yang dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan swab yang hasilnya pada hari ini diperoleh terkonfirmasi “Positif”.
Pada tanggal 8 April 2020 yang bersangkutan mengalami keluhan nyeri dada kiri yang tidak menjalar dan menembus punggung belakang serta mengalami keluhan sesak nafas dan batuk berdahak.
Kemudian yang bersangkutan oleh keluarganya dibawa ke UGD RSBP Batam.
Setelah dilakukan tindakan pertolongan kedaruratan yang bersangkutan kondisinya membaik dan stabil.
Namun demikian sesuai dengan hasil foto rontgen dokter pemerisa menyimpulkan adanya kesan “gambaran bronkopneumonia” dan diharuskan menjalani rawat inap pada ruang perawatan isolasi/PIE RSBP Batam, kondisi yang bersangkutan saat ini stabil
"Sesuai dengan gambaran dan hasil tersebut diatas dapat kami sampaikan bahwa Kota Batam saat ini sudah terjadi transmisi lokal yang terdiri atas 2 klaster yaitu dari kasus 04 dan kasus 08," ujar Wali kota Batam, Muhammad Rudi dalam rilis yang diberikan kepada media, Kamis (9/4/2020) sore.
Dengan situasi demikian saat ini telah dan terus dilakukan proses kontak tracing terhadap semua orang yang ditenggarai telah kontak dengan kasus dari kedua Cluster tersebut.
Terutama terhadap orang-orang yang berinteraksi dan beraktifitas di lingkungan kedua cluster tersebut baik pada tempat tinggal maupun ditempat bekerjanya. (*/TrbunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Pasien Covid 19 di Batam Tertular Saat Berada di Kantor, Kemudian Tularkan Kepada Anak dan Suaminya