Sakit Hati Kerap Dipelototi Seorang Pria di Muara Enim Bacok Teman Sendiri
Merasa sakit hati akibat sering dipelototi seorang pria di Muara Enim membacok temannya.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA ENIM.
Merasa sakit hati akibat sering dipelototi seorang pria di Muara Enim membacok temannya.
Pelaku adalah Junaidi (62) warga Desa Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim tega membacok Hasan Basri (60) temannya.
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada, Rabu (8/4/2020).
Kapolsek Sungai Rotan AKP Edy Nuryanto mengatakan pembacokan bermula saat korban sedang berada di atas perahu dan hendak pulang kerumah.
Kemudian korban berpapasan dengan pelaku yang saat itu juga sedang menaiki perahunya.
Saat perahu korban mendekat, tiba-tiba pelaku langsung mengibaskan parang ke korban sehingga mengenai pungung belakang korban dan mengalami luka.
"Melihat hal tersebut pelaku langsung pergi menggunakan perahu dan korban langsung pergi sambil memberitahukan ke warga tentang kejadian yang dialaminya," ungkapnya.
Kemudian korban ditemani keluarganya langsung melapor ke Polsek Sungai Rotan dan ditindaklanjuti dengan menangkap pelaku ditempat anaknya di Desa Sukarami, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim.
Pihak kepolisian juga mengamankan tersangka bersama barang bukti satu bilah parang panjang sekitar 60 cm milik pelaku dan satu helai baju milik korban yang masih berlumuran darah.
"Adapun motifnya karena sering diplototi," kata dia
Atas perbuatannya tersangka akan dikenakan pasal 351 KUHP. (TRIBUNSUMSEL/ARI)
Sadis, Demi Desinfektan Penangkal Corona, Wanita Tua dan Anaknya Bersimbah Darah Ditikam di Swalayan
Seolah kepanikan sangat menguasai orang-orang di tengah mewabahnya virus corona, sampai ada yang tega membuat celaka orang lain.
Melansir Dailystar.co.uk (15/2/2020), seorang wanita berusia 71 tahun dan seorang anak telah menjadi korban dalam perebutan botol disinfektan terakhir di rak pusat perbelanjaan di China.
Wanita dan anak tersebut ditikam ketika beberapa pembeli saling berebut.
Menipisnya kebutuhan medis yang dibutuhkan untuk melindungi diri dari virus corona memang banyak terjadi belakangan ini, seperti masker dan cairan disinfektan.
Rupanya situasi tersebut mengakibatkan aksi kekerasan merebak.
Orang-orang seakan lupa mengingat bahwa nyawa orang lain pun sama berharganya.
Menggambarkan bagaimana orang-orang mementingkan nyawa sendiri di atas segalanya.
Dalam peristiwa penikaman yang terjadi di supermarket di daerah Baoying di Provinsi Timur Jiangsu ini dilaporkan seorang gadis sembilan tahun terluka ketika perkelahian meletus.
Seorang gadis 17 tahun dituduh menikam pasangannya dalam perkelahian di tengah meningkatnya kepanikan tentang wabah virus corona.
Menurut laporan lokal, disebutkan jika wanita tua yang menjadi korban penikaman meninggal dunia.
Tampak dalam sebuah rekaman, bagaimana kondisi mengerikan yang menunjukkan wanita tua itu berbaring di supermarket dengan genangan darahnya sendiri.
Sementara itu si gadis muda masih beruntung karena dalam kondisi stabil di rumah sakit.
Kini tersangka telah ditangkap dan dalam proses penyelidikan.
Kelangkaan perlengkapan pencegah virus corona juga terjadi di Hong Kong.
Ratusan ribu orang masuk ke situs web farmasi lokal, Watson, demi mendapat kesempatan untuk membeli sekotak masker bedah berisi 50 helai.
Ketika penjualan masker baru dibuka dua menit, orang-orang langsung menyerbu, ada sekitar 700.000 orang dalam daftar tunggu.
Bahkan pada puncak antrian dikatakan bahwa ada sebanyak 1,49 Juta orang menunggu.
Seorang pekerja universitas bernama Ip mengatakan ia melihat sekitar 200.000 orang mengantri untuk membeli masker, membuatnya tidak banyak berharap.
"Saya tahu saya tidak bisa membeli apa pun ketika saya melihat sekitar 200.000 orang di depan saya dalam antrian.
"Meski begitu, pembelian online lebih baik daripada pergi ke antrian di jalanan," katanya.
SUMBER: INTISARI
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/ilustrasi-pembacokan-pisau.jpg)