Virus Corona

Antisipasi Penolakan Warga, Khofifah Siapkan Pemakaman Jenazah Pasien Virus Corona di Tempat Khusus

Maraknya penolakan pemakaman jenazah Virus Corona di berbagai daerah, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengambil langkah antisipas

Editor: Tommy Kurniawan
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona kini terus memakan korban di Indonesia.

Sayangnya, tak sedikit jenazah meninggal akibat virus corona ditolak oleh warga untuk dimakamkan di daerah mereka.

Maraknya penolakan pemakaman jenazah Virus Corona di berbagai daerah, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengambil langkah antisipatif.

Dikutip dari Surya, sebidang tanah disiapkan secara khusus untuk pemakaman jenazah pasien virus corona di Jawa Timur.

Mahfud MD Puji Yasonna Laoly Bisa Manfaatkan Virus Corona, Sebut Pembebasan Napi Sudah Rencana Lama

Satu Orang Ada yang Meninggal, Lima WNI di New York Mendadak Positif Virus Corona

Ternyata 70 Persen Kasus Infeksi Corona di Indonesia dari Orang Tanpa Gejala, Patuhi Hal Ini Segera!

Kenapa Ahli Epidemiologi Yakin Korban Virus Corona Sebenarnya Lebih Tinggi dari Data, Ini Alasannya

Khofifah menyampaikan, beberapa kepala daerah di Jawa Timur sudah melakukan hal serupa untuk mengantisipasi jika ada jenazah yang ditolak oleh warga sekitar.

"Wali Kota Probolinggo, Bupati Madiun, Bupati Sidoarjo juga mengatakan telah menyiapkan tempat pemulasaraan," ucap Khofifah, Senin (6/4/2020).

Mantan Menteri Sosial ini, menjelaskan para kepala daerah tidak hanya menyediakan tempat pemulasaraan tapi juga memberi pemahaman kepada masyarakat secara komprehensif.

Tujuannya masyarakat tidak perlu terlalu takut jika ada jenazah Covid-19 yang dimakamkan di daerahnya.

"Yang memiliki kompetensi untuk menjelaskan adalah pakar medik dan tokoh agama. Sama-sama pengaruhnya dan penjelasannya akan memberikan pemahaman yang lebih dalam," lanjutnya

Khofifah sendiri sudah koordinasi dengan PMI untuk mengantisipasi pemulasaraan jenazah Covid-19 ini.

"PMI punya kantung jenazah yang sudah standar, dan juga biasa melakukan penanganan-penangan terutama saat terjadi bencana alam," terangnya.

Untuk itu, Ketua Gugus Tracing Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso telah memberikan training kepada Tim PMI untuk masuk ke dalam tim pemulasaraan jenazah Covid-19.

"Ada empat ambulans di depan (Gedung Negara Grahadi) memang stand by kalau ada pasien yang membutuhkan penjemputan, untuk mendapatkan layanan medik dan untuk mengantarkan jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 secara positif," kata Khofifah.

Hal ini diperlukan mengingat di beberapa kasus ada rumah sakit yang merawat pasien Covid-19, tapi tidak memperkenankan ambulansnya digunakan mengantar jenazah positif Covid-19. (Surya/Sofyan Arif Candra Sakti)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Langkah Cerdas Gubernur Khofifah Jika Warga Menolak Pemakaman Jenazah Pasein Covid-19

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved