Virus Corona

Sebut Masalah Rumah Sakit Atasi Pasien Corona Seperti Bermain PUBG, Dokter Tirta: Lupa Bawa Senjata

"Ibaratnya mau main PUBG (game online Player Unknown's Battleground), cuma lupa bawa senjata," imbuhnya.

Editor: Tommy Kurniawan
Instagram dr Tirta
Dokter Tirta 

"Nah problem yang ketiga adalah kurang tegasnya pemerintah untuk program di rumah aja," kata Tirta menjelaskan.

"Pelanggar di rumah aja kan nggak diapa-apain, yaudah akibatnya penularan semakin masif dan itu menyebabkan penumpukan pasien di rumah sakit," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Tirta mengungkap risiko terbesar yang dihadapi para tenaga medis saat menangani pasien Virus Corona.

Mulanya, ia menceritakan kesibukannya sebelum Virus Corona melanda Indonesia.
Meski kini vakum sebagai tenaga medis, Tirta mengaku memiliki sejumlah usaha dalam bidang cuci sepatu.

"Kalau sekarang sih ya keliling rumah sakit kalau saya, kalau dulu saya keliling itu ngawasin toko cuci sepatu," ucap Tirta.

"Terus kalau di rumah ya kegiatannya, karena saya sudah vakum dokter karena bronkitis kronis, jadi kegiatan saya di rumah cuma sharing kesehatan lewat medsos dan konsultasi kesehatan lewat email."

Setelah Virus Corona melanda, Tirta menyebut sejumlah rekan dokternya bahkan kini menjadi Pasien dalam Pengawasan (PDP).

Tak hanya itu, ia juga menyinggung Guru Besar UGM, Prof Iwan Dwiprahasto yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif Virus Corona.

"Tapi karena ada bencana Covid dan temen saya itu beberapa masuk PDP karena dia dokter garda terdepan," ucapnya.

"Dan guru besar saya kemarin meninggal, beliau adalah dosen yang memberikan saya beasiswa tapi saya tolak."

Melihat kondisi tersebut, Tirta lantas memutuskan menjadi relawan Virus Corona.

Bukan tanpa risiko, menjadi relawan pun menurut Tirta bisa mengancam keselamatan jiwanya.

"Dan guru dari UGM beberapa sudah enggak ada juga, jadi saya mutusin turun ke jalan lagi kayak 2010 zaman Merapi meletus," ujar Tirta.

"Iya, saya terpanggil lagi turun ke lapangan meski risikonya berat. Ya risikonya meninggal pak kalau kita turun ke lapangan."

Tirta menambahkan, para tenaga medis yang kini menanganin pasien Virus Corona harus mempertaruhkan nyawa demi menjalankan kewajiban.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved