Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Minggu Palma? Mengapa Jadi Tradisi Penting Bagi Gereja Katolik
Apa yang sebenarnya terjadi pada saat Minggu Palma? Ini yang tidak diketahui oleh banyak orang, padahal ....
Yesus Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palma sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian.
Lebih jelas lagi, hal itu diasosiasikan dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem, ( Yohanes 12:12-13).[2]
Daun palem memiliki warna hijau, warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi.
Oleh karena itu simbol kemenangan dari musim semi atas musim salju atau kehidupan atas kematian, menjadi sebuah campuran dari kuning dan biru itu juga melambangkan amal dan registrasi dari pekerjaan jiwa yang baik.
Saat Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi.
Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem.
Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian.
Juga merupakan minggu sengsara
Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus.

Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara.
Dalam tradisi peribadahan gereja, setelah umat melakukan prosesi daun palem (melambai-lambaikan daun palem), umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil.
Kisah-kisah ini akan dibacakan ulang dalam liturgi Jumat Agung tetapi pemaknaannya berbeda.
Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem melainkan pada peristiwa wafat-Nya di kayu salib.
• 7 Hal Tentang Yesus yang Jarang Diketahui, Waktu Kelahirannya Bukan Natal? Tak Hanya Tukang Kayu?
• Yesus Lahir Tahun Berapa, Yesus Lahir di Mana?
Tahun ini ditiadakan
Misa Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, Minggu Paskah tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.