Selain Bantu Pencegahan Virus Corona, Penyakit Ini Juga Bisa Dicegah dengan Cuci Tangan
Untuk membantu penyebaran virus corona alia Covid-19 yang saat ini sedang mewabah, masyarakat dianjurkan untuk sering mencuci tangan.
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Untuk membantu penyebaran virus corona alia Covid-19 yang saat ini sedang mewabah, masyarakat dianjurkan untuk sering mencuci tangan.
Tenryata selain untuk mencegah penularan virus corona, cuci tangan juga bisa mencegah deretan penyakit lho.
Dari laman Klikdokter.com, Tribunjambi.com mengutip daftar penyakit yang bisa dicegah dengan cuci tangan.

Diare
Bakteri salmonela, E. coli, virus hepatitis A, atau telur cacing yang menjadi penyebab tersering diare bisa ikut masuk ke dalam tubuh bersama makanan, khususnya jika Anda tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik.
Karenanya, bagi Anda yang tidak ingin mengalami diare, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir wajib dilakukan di waktu-waktu penting, seperti sebelum makan, setelah dari toilet, atau seusai beraktivitas.
• Menteri Keuangan Negara Bagian Hesse Jerman Bunuh Diri Karena Khawatir Dampak Ekonomi Covid-19
• Mengenal Jenis Masker dan Cara Membedakan Masker Kesehatan Asli dan Palsu
Pneumonia
Infeksi saluran napas akut dan pneumonia dapat memicu kematian pada anak di bawah 5 tahun.
Kabar baiknya, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dapat mengurangi angka kejadian infeksi saluran pernapasan hingga 25 persen.
Tak hanya pneumonia, common cold atau pilek juga bisa ditangkal dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Pencegahan Wabah
Dengan mencuci tangan, Anda bisa ikut membantu program pemerintah dalam mencegah wabah penyakit, seperti ebola maupun kolera.
Keduanya merupakan penyakit yang menjadi fokus pemerintah agar bisa segera tereliminasi.
Infeksi Nosokomial
Kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir perlu diterapkan oleh para tenaga medis. Hal ini bisa mencegah infeksi nosokomial (berkaitan dengan rumah sakit), yang merupakan penyebab resistensi antibiotik dan membuat pasien rawat inap membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.