Gubernur Isdianto Minta Jangan Lockdown Lokal, Ada 3000-an TKI Pulang Lewat Kepri
Isdianto berharap agar seluruh Gubernur se-Indonesia tidak melakukan lockdown di daerahnya, karena ada ribuan TKI yang harus dipulangkan ke kampung ha
Isdianto berharap agar seluruh Gubernur se-Indonesia tidak melakukan lockdown di daerahnya, karena ada ribuan TKI yang harus dipulangkan ke kampung halaman mereka masing-masing.
TRIBUNJAMBI.COM, BATAM - Saat ini per hari ada sekira 3.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) pulang dari Malaysia dan Singapura melalui jalur Provinsi Kepri.
Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Isdianto berharap agar sejumlah provinsi yang ada di Indonesia belum memberlakukan lockdown area.
• Ajukan Berkali-kali ke Pemerintah Pusat, IDI: Kalau Tidak Ada APD Kami Mati!
• Sekelompok Pemuda di Jembatan Makalam Dihukum Push Up, Dikasih Tahu Polisi Ngeyel
• Lion Air Tegaskan Pesawat yang Jatuh di Filipina, Tewaskan 8 Orang Bukan Miliknya Tapi Lionair Inc
Sebab, saat ini per hari sedikitnya ada 3.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari Malaysia dan Singapura melalui jalur Kepri.
Jika lockdown lokal diberlakukan, tentunya ribuan TKI ini akan tertahan dan akan terus menumpuk di Kepri.
“Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, per hari mencapai 3.000 orang. Dan hal ini akan berlanjut terus. Sehingga dikhawatirkan akan berdampak kurang baik bagi masyarakat Kepri itu sendiri.
Bahkan saat ini masyarakat sudah resah, apalagi di tengah krisis Covid-19 ini,” kata Isdianto melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/3/2020) malam tadi.
Isdianto berharap agar seluruh Gubernur se-Indonesia tidak melakukan lockdown di daerahnya, karena ada ribuan TKI yang harus dipulangkan ke kampung halaman mereka masing-masing.
“Kalau lockdown dilakukan dikhawatirkan masyarakatnya akan numpuk di Kepri. Jujur saja hal ini akan merepotkan kami. Ngurus warga kami saja kami sudah kewalahan, apalagi kalau ada warga daerah lain yang numpuk di sini," katanya.
"Makanya kami mohon kepada Bapak Menteri agar segera mencarikan solusi guna menyelesaikan persoalan ini," harap Isdianto saat menghadiri rapat koordinasi melalui video conference di Kantor Gubernur Dompak.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan agenda Rapat Koordinasi terkait Kewajiban Karantina Arus Balik Pekerja Migran Indonesia.
Yang hadir dalam video confrence ini di antaranya Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Kepala BNPB, Gubernur Kalimantan Utara, Gubernur Riau, Gubernur Papua, Gubernur Papua Barat, Gubernur Kepulauan Riau, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
• Cegah Covid-19, Para Pemuda di Tebat Rajo Pamenang Guyur 6 Musala dan 1 Masjid dengan Disinfektan
• Lion Air Tegaskan Pesawat yang Jatuh di Filipina, Tewaskan 8 Orang Bukan Miliknya Tapi Lionair Inc
Kemudian Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar Negeri Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia serta Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler.
Selanjutnya Kementerian Luar Negeri Asisten Operasi Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Kepolisian Republik Indonesiadan Asisten Operasi Panglima Tentara Nasional Indonesia, Tentara Nasional Indonesia.
Sementara Plt Gubernur Kepri sendiri didampingi oleh Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah dan Kadiskes Tjetjep Yudiana serta sejumlah kepala OPD lainnya.
Pelabuhan di Kuala Tungkal
Pada Kamis (26/3) pagi dua kapal dari Batam merapat ke Pelabuhan di Kuala Tungkal.
Sekira pukul 07.30 WIB, KMP Satria berlabuh di Pelabuhan Roro dengan membawa 122 penumpang dan 22 ABK. Hasil pemeriksaan ditemukan satu orang TKI asal Malaysia.
Pada Kamis (26/3) sekira pukul 16.30 WIB Kapal SB Sun Ricko 88 juga datang dari Batam berlabuh di Pelabuhan Marina Kuala Tungkal dengan jumlah penumpang 33 orang.
Diketahui ada satu TKI asal Malaysia seorang laki-laki berusia 32 tahun.
Hal ini disampaikan oleh Taharuddin, juru bicara Tim Gugus Pencegahan dan Penanggulangam Covid-19 Kabupaten Tanjabbar. Ia membenarkan bahwa dalam penumpang di Kapal SB. Sun Ricko 88 ada seorang TKI.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan satu penumpang TKI asal Malaysia, laki-laki berumur 32 tahun yang merupakan warga Tanjabbar," ungkapnya.
Ia bekerja di Malaysia ikut keluarga sebagai pembuat roti. Pada tanggal 11 Maret yang bersangkutan berangkat ke Tanjung Balai Karimun via kapal laut.
Pada saat disana telah dilakukan pemeriksaan oleh petugas KKP Tanjung Balai Karimun dan mendapatkan HAC.
"Yang bersangkutan sempat menginap di Tanjung Balai Karimun selama 15 hari di tempat keluarga. Kemudian yang bersangkutan hari ini berangkat ke Tungkal via speedboat sun Ricko 88. Saat tiba di Pelabuhan Marina," katanya.
Terhadap yang bersangkutan kata Taharuddin telah diperiksa dan diperoleh anamnesis suhu tubuh yang bersangkutan 35.7 derajat selcius dan tidak ada riwayat demam, tidak ada keluhan batuk, pilek dan sakit tenggorokan.
HAC dari Tanjung Balai Karimun, kata Taharuddin ada dan diserahkan pada saat keberangkatan dari Tanjung Balai karimun dan sudah diberikan HAC pengganti.
"Kita sudah diberikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri," pungkasnya.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "3.000 TKI Pulang Via Kepri Per Hari, Gubernur Minta Daerah Lain Jangan "Lockdown" Lokal" dan Tribunjambi.com
• Nagita Slavina Tak Pernah Berpikir untuk Menikah dengan Raffi Ahmad, Mengapa Bisa Tanpa Pacaran
• Daftar Film Nagita Slavina dan Sinetron sejak 2000 s/d Serang, Ada Inem Si Pelayan Slebor
• Siapa Sebenarnya Marsha Tengker? Wajahnya Mirip Banget Nagita Slavina, Sekolahnya Keren
• Sosok Wanita yang Dinikahi Sule Bocor, Usianya Sebut Ayah Rizky Febian Beda 14 Tahun:Nikah Tahun Ini