Virus Corona

Setelah Pangeran Charles, Secara Mengejutkan PM Inggris Boris Johnson Terjangkit Virus Corona

Wabah virus corona menyerang siapa saja dari berbagai kalangan di belahan dunia dalam waktu yang singkat begitu cepat penyebarannya.

Editor: Heri Prihartono
The Guardian/PA/Stefan Rousseau
PM Inggris Boris Johnson 

TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona menyerang siapa saja dari berbagai kalangan di belahan dunia dalam waktu yang singkat begitu cepat penyebarannya.

Terbaru kabar datang dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Sebelumnya, pewaris takhta Kerajaan Inggris, yang juga putra tertua Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, dilaporkan positif terkena virus corona.

Setelah dinyatakan positif terjangkit Covid-19 alias virus corona, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyatakan bahwa dirinya melakukan isolasi diri di rumahnya dan bekerja dari sana.

Dikabarkan Meninggal, Ternyata Wakil PDIP Jabar Masih Hidup, Keluarga Sebut Ada Denyut Jantung

Gejala ringan yang dialami Johnson berlangsung dalam kurun waktu 24 jam.

Yaitu, demam dan batuk yang terus menerus.

Begini Reaksi Mengejutkan Driver Ojol Saat Dapat Tips Rp 1 Juta Dari Nikita Mirzani

Dilansir Kompas.com, dia kemudian dianjurkan Otoritas Kesehatan Inggris untuk melakukan tes.

Ternyata, hasil tes menunjukkan Johnson terjangkit Covid-19.

Juru bicara Downing Street mengatakan bahwa Johnson (55) mengalami gejala ringan pada Kamis (26/3/2020).

Yaitu, sehari setelah dia menghadiri pertanyaan mingguan di salah satu ruang di House of Commons.

Di Jember, Remaja 13 Tahun Digrebek Hubungan Badan Dengan Pria Dewasa, Terungkap Tarifnya!

Juru bicara itu mengatakan pada e-mail kepada Aljazeera, "Perdana Menteri telah dites untuk virus corona berdasarkan saran pribadi kepala otoritas kesehatan Inggris, Profesor Chris Whitty."

Dia menjelaskan bahwa tes virus itu dilakukan oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) dan hasilnya positif.

Pada awal Februari, ketika Inggris masih melakukan strategi go-it-alone, Boris Johnson masih bertemu banyak orang dan menyalami mereka.

Bahkan ketika berada di rumah sakit, di mana terdapat banyak pasien yang dirawat akibat terinfeksi virus corona.

Tiga pekan kemudian, Inggris mengubah aturan go-it-alone menjadi semi-lockdown, dengan anjuran kepada setiap warganya untuk bekerja dari rumah.

Boris Johnson kini merupakan tokoh penting kedua di Inggris yang mengidap virus corona setelah Pangeran Charles.

Wartawan Aljazeera, Laurence Lee yang melaporkan berita langsung dari London mengatakan, kota itu kini menjadi pusat wabah atau episentrum di Inggris.

Beberapa orang di Whitehall juga dikabarkan terjangkit virus corona.

Boris Johnson jelas telah melakukan banyak kontak rutin dengan semua orang di Whitehall setiap hari.

Jadi, menurut Laurence Lee, kabar Boris Johnson positif terinfeksi virus corona mungkin jadi berita mengejutkan.

Namun sesungguhnya, jika dilihat dari kronologi bagaimana Boris berinteraksi dengan orang banyak, berita itu menjadi suatu hal yang tidak terlalu mengejutkan.

"Dia berhasil melewati video dua menit di Twitter tanpa batuk sama sekali, hal itu sangat menakjubkan mengingat batuk yang tidak terkendali adalah salah satu gejala virus corona."

"Inggris tidak secara resmi memiliki wakil perdana menteri, jadi jika perdana menteri tidak mampu, siapa yang akan mengambil alih?

"Mungkin akan menjadi menteri luar negeri, Dominic Raab, tapi tampaknya tidak akan serius, kecuali kalau wabahnya menjadi jauh lebih buruk dengan sangat cepat," kata Laurence Lee.

Menurut Lee, pemerintah Inggris tetap berbisnis melalui konferensi video (virtual).

Dia bahkan memperkirakan Matt Hancock akan juga mengisolasi diri.

Sebab, dia satu-satunya menteri kabinet yang pegang kendali harian apa pun.

Matt Hancock juga sempat mengalami kontak dan diskusi dengan Boris Johnson.

"Jadi, akan tidak mengejutkan kalau dia mengumumkan dalam beberapa hari ke depan kalau dia mengidap virus yang sama," ujar Lee.

Di sisi lain, pengumuman Boris Johnson dan Pangeran Charles bisa mendapatkan tes virus corona, masyarakat Inggris bertanya-tanya.

Netizen Inggris di Twitter mempertanyakan, mengapa Pangeran Charles dan Boris Johnson bisa mendapatkan tes.

Sementara, dokter dan perawat juga orang lain tidak bisa mendapatkannya.

Saat ini, di Inggris terdapat kasus infeksi virus corona sebanyak 11.658 dengan angka kematian mencapai 578 jiwa.

Pangeran Charles terinfeksi virus corona

Pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, dilaporkan positif terkena virus corona. Pangeran Charles adalah putra tertua Ratu Elizabeth II.

Diberitakan CNN, Rabu (25/3/2020), saat ini, Putra Mahkota bergelar Prince of Wales tersebut sedang menjalani karantina di Skotlandia.

Berdasarkan keterangan Istana Clarence, Pangeran Charles positif terinfeksi virus corona setelah menunjukkan gejala ringan.

"Saat ini, beliau berada dalam keadaan baik, dan bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasanya," ujar pihak Istana.

Istri Charles, Camilla yang mempunyai gelar Duchess of Cornwall, juga mendapat pemeriksaan Covid-19, dan hasilnya negatif.

"Berdasarkan anjuran pemerintah dan tim medis, Pangeran dan Duchess of Cornwall menjalani karantina secara mandiri di Skotlandia," demikian keterangan Istana, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Istana Clarence menerangkan, tidak diketahui bagaimana ayah dari Pangeran Harry dan Pangeran William itu terserang virus corona.

Sejauh ini, Pangeran Charles adalah anggota monarki Eropa yang terinfeksi virus corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.

Sebelumnya pada pertengahan Maret, penguasa Monaco, Pangeran Albert II, diumumkan juga positif menderita Covid-19.

Total, Inggris melaporkan 8.077 infeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

Di mana, 422 di antaranya meninggal dunia.

Pada Senin (23/3/2020), Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan sikap tegas untuk mencegah jatuh korban yang lebih banyak.

Dalam pernyataan yang disiarkan dari Downing Street 10 di London, Johnson meminta kepada publik agar tidak keluar rumah.

PM dari Partai Konservatif itu mengatakan, warga Inggris baru boleh keluar jika ada keperluan yang sangat mendesak, seperti membeli kebutuhan pokok atau berobat.

"Anda tak boleh bertemu teman. Jika teman Anda mengajak, Anda harus menjawab 'tidak'," ujar Johnson.

Dia juga melarang kunjungan ke anggota keluarga lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terinfeksi Virus Corona, PM Inggris Boris Johnson Tetap Pantau dari Rumah.

Setelah Pangeran Charles, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dinyatakan positif terinfeksi virus corona alias Covid-19. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved