Akibat Virus Corona Meluas, PSSI Resmi Memangkas Gaji Pemain, Sementara hanya Dapat Segini Persen
Yakni meminta PSSI dan PT LIB agar menimbang masalah gaji pemain selama beberapa bulan imbas dari Covid-19 (Virus Corona).
Akibat Virus Corona Meluas, PSSI Resmi Memangkas Gaji Pemain, Sementara hanya Dapat Segini Persen
TRIBUNJAMBI.COM - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), secara resmi memenuhi masukan 10 klub peserta Liga 1, termasuk PSM Makassar.
Yakni meminta PSSI dan PT LIB agar menimbang masalah gaji pemain selama beberapa bulan imbas dari Covid-19 (Virus Corona).
Masukan itu diantaranya dengan memangkas gaji pemain yang dibayarkan selama beberapa bulan ke depan.
Jika sebelum wabah Corona ada, pemain, pelatih bahkan official bisa mendapat gaji sebanyak 100 persen, namun untuk sementara hanya 25 persen saja.
• Atasi Penyebaran Virus Corona, Maulana Turun Langsung Semprotkan Desinfektan
• Download Drama Korea Crash Landing on You Eps 1 - 16 (End) Sub Indonesia, Lengkap Sama Sinopsisnya
Pembayaran gaji 25 persen itu dibayarkan terhitung sejak Liga 1 dan Liga 2 resmi dihentikan pada Maret sampai kompetisi kembali bergulir.
Dalam surat resmi PSSI yang ditandatangani Ketua Umum, Mochamad Iriawan telah menimbang masukan 10 klub dan menghasilkan enam keputusan.
Salah satu keputusan adalah PSSI menetapkan bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 adalah status keadaan tertentu.
Yakni terkait bencana Covid-19 maka status keadaan Kahar (Force Majeuere).
"Berdasarkan ayat pertama, maka klub Liga 1 dan Liga 2, dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati," bunyi poin kedua surat PSSI, Jumat (27/3/2020).
"Yakni antar klub dan pemain, pelatih, dan official atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban kontrak kerja," sambung poin kedua dari PSSI.
Sebelumnya, 10 klub tersebut menggelar rapat virtual dan memberi masukan ke PT LIB dan ditindaklanjuti PSSI.
Ada empat masukan yang diberikan untuk menindaklanjuti kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan, utamanya ketika Lockdown benar-benar diterapkan di Indonesia.
Klub tersebut adalah PSM Makassar, Persija Jakarta, Madura United, Persib Bandung, Arema FC.
• Belanja dari Rumah, Konsumen Jamtos Bisa Belanja Lewat WhatsApp
• Ujian Nasional Dihapus, Begini Cara Penentuan Kelulusan dan Kenaikan Kelas Siswa di Jambi
Kemudian Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, dan Barito Putera.
Untuk bunyi usulan pertama, yakni kemungkinan kick off kembali bulan Juli mendatang.
Sehingga bagi klub yang menandatangani kontrak bisnis dengan para pihak untuk memastikan bagaimana status gaji.
Mulai dari pemain, pelatih, dan official tim dapat dibayar maksimal 25 persen sejak bulan Maret sampai kick off.
Apabila pemerintah menyatakan Lockdown total atau bencana nasional, otomatis semua kontrak bisnis dengan para pihak batal demi hukum.
"Sehingga klub terbebas dari kewajiban yang tertera dalam kontrak, termauk dengan pemain, official tim, dan sponsor," bunyi poin kedua surat dari 10 klub ke PT LIB beberapa waktu lalu.
Kemudian poin ketiga adalah subsidi kepada klub seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya agar tetap dibayarkan untuk bagian Maret 2020.
Terakhir adalah poin keempat yakni menuntut PSSI melalui komite legal melakukan langkah-langkah kongkrit.
"Dengan menginisiasi keputusan yang dapat melindungi klub dari tuntutan atau gugatan para pihak yang dapat merugikan," tutup surat 10 klub peserta Liga 1.
• Sempat Heboh Mobil Inova Hitam Ditemukan di Pemakaman, Polsek Telanaipura Ungkap Faktanya
• Benarkah Pria Berjenggot Lebih Rentan dan Berisiko Tertular Virus Corona? Simak Penjelasan Dokter