Unggahan Pilu Putri Dokter yang Terinfeksi Virus Corona saat Bertugas, Tak Bisa Lihat Jenazah

Sebagai garda terdepan, para tenaga medis harus berjuang menyelamatkan nyawa pasien dan juga nyawanya sendiri.

Editor: Suci Rahayu PK
TribunStyle.com/Instagram @nonznonz Freepik
Curhat anak dokter yang ayahnya meninggal karena virus corona 

Unggahan Pilu Putri Dokter yang Terinfeksi Virus Corona saat Bertugas, Tak Bisa Lihat Jenazah Terakhir Kali

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa dokter meninggal dunia saat berjuang merawat pasien Covid-19, termasuk Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc.

Anaknya, Leonita Triwachyuni sedih tak bisa melihat wajah sang ayah sedikit pun untuk terakhir kali.

Merebaknya virus corona di Indonesia tak hanya merenggut nyawa para pasiennya.

Pihak yang juga memiliki resiko tinggi terpapar virus corona ialah para tenaga medis.

Sebagai garda terdepan, para tenaga medis harus berjuang menyelamatkan nyawa pasien dan juga nyawanya sendiri.

Tak jarang, banyak tenaga medis yang berguguran selama bertugas merawat para pasien virus corona.

Dokter meninggal saat bertugas (TribunStyle.com/Instagram @nonznonz)
Dokter meninggal saat bertugas (TribunStyle.com/Instagram @nonznonz) ()

Satu tenaga medis yang akhirnya meninggal dunia setelah berjuang merawat pasiennya ialah Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc.

Guru Besar Epidemiologi FKM Universitas Indonesia itu menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (23/3/2020).

Bambang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Kabar yang beredar menyebut mendiang sempat merawat seorang pasien suspect Covid-19 sebelum menderita sesak napas dan tutup usia.

Hingga kini, hasil pemeriksaan Covid-19 dari tubuh Bambang belum keluar dari laboratorium.

Meski Libur Karena Corona, Disdik Tanjabtim Pantau Belajar Mengajar Siswa Via Aplikasi Kemendikbud

Kasus Positif Covid-19 Bertambah Banyak, Inggris Umumkan Penutupan Menyeluruh atau Lockdown Negara

Duka mendalam pun sangat dirasakan oleh keluarga almarhum.

Anak dari Prof. Bambang, Leonita Triwachyuni pun membagikan kesedihannya tak bisa melihat sedikit pun jenazah ayahnya.

Hal tersebut terlihat dari unggahannya di fitur Instagram Story baru-baru ini.

"Hari ini makna #dirumahaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon menjadi air mata buat keluarga kami.

Ya memang. ayah saya bisa dibilang bandel, disuruh jangan praktek bilangnya kasian orang dari jauh.

Ternyata pasien yang dibilang kasian itu adalah suspek Covid-19 dengan rontgen paru-paru udah putih semua.

Pasien tersebut yang pulang paksa dari RS Bintaro karena ini dan itu.

Lalu apa efeknya?

Ayah saya demam, sesak. FYI ayah saya orang yang ga pernah ngeluh, patah kaki aja masih jalan, batuk-batuk masih ngajar dari rumah.

Jadi ketika mengeluh sesak, itu ga main-main.

Dibawa ke RS, sesak ga membaik, saturasi terus turun, RJP, intubasi dan meninggal.

Saya tulis ini cuma mau minta tolong, plis untuk yang punya pilihan jangan bandel #dirumahaja dan yang udah di RS jangan bandel sampai pulang paksa," tulis Leonita.

Tak hanya itu, Leonita jug sedih karena pihak keluarga tak bisa melihat sedikit pun kondisi ayahnya saat masih hidup ataupun setelah dinyatakan meninggal.

Curhat Leonita (TribunStyle.com/Twitter @ainunnajib)
Curhat Leonita (TribunStyle.com/Twitter @ainunnajib) ()

"Yang menyedihkan buat pasien suspek COVID adalah meninggal sendirian sesak sendirian.

Mau minta tolong? ga ada perawat berjaga, ruangan isolasi tertutup, keluarga ga bisa lihat.

Tahu apa yang papa lakukan pas sesak tadi malam? Telepon anak dan menantunya, minta tolong.

Saya sampai menelpon RS untuk kasih tahu karena keluarga ga bisa masuk," lanjutnya.

Leonita pun mengakui dirinya marah terhadap orang-orang yang egois.

"Marah?? jelas saya marah karena ada orang-orang egois macam kalian yang ga mau nurut dan bawa penyakit buat keluarga kita," imbuhnya.

Hingga Prof. Bambang wafat, Leonita sama sekali tak bisa melihat jenazah sang ayah.

Curhat Leonita (TribunStyle.com/Instagram @nonznonz)
Curhat Leonita (TribunStyle.com/Instagram @nonznonz) ()

"Foto dimakamkan?foto jenazah dimandikan? Jelas ga ada.

Semua ga bisa kami lakukan, bahkan sekadar memilih pemakaman yang diinginkan (dan sudah dibeli) papaku aja ga bisa.

Disemayamkan dimana?

Boro-boro disemayamkan, keluarga bahkan ga lihat wajah papaku sejak papaku masuk isolasi.

Ga bisa juga nemenin saat papa sesak.

Sekarang yang tersisa cuma deretan bunga di depan rumah yang ga bisa bikin papa kembali," tutur Leonita.

Di akhir unggahannya, Leonita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan ayahnya.

"Terima kasih banget buat teman-teman yang udah mendoakan. Aku jarang banget nulis kata-kata seperti ini karena buatku baper itu kurang baik untuk hidupku sebagai ppds.

Tapi sungguh kali ini aja aku harap orang-orang bisa lebih sadar bahwa #dirumahaja lebih baik.

Dan semoga ga ada lagi yang ngotot pulang paksa dari RS ketika sudah dinyatakan harus rawat," kata Leonita. (TribunStyle.com/Febriana)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ayah Meninggal Tertular Corona, Anak Dokter Bagi Kisah Menyayat Hati: Milih Pemakaman Aja Gak Bisa, https://style.tribunnews.com/2020/03/24/ayah-meninggal-tertular-corona-anak-dokter-bagi-kisah-menyayat-hati-milih-pemakaman-aja-gak-bisa?page=all.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Triroessita Intan Pertiwi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved