Presiden Jokowi Instruksikan Rapid Test Virus Corona secara Massal, Tak Lockdown, Begini Caranya
"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka
Ketika disinggung lebih lanjut apakah hal tersebut berarti Indonesia akan menjalankan saran WHO untuk melakukan tes massal Covid-19, Yuri hanya memastikan usulan badan kesehatan dunia itu diterima.
"Usul WHO diterima. Masalah dijalankan atau tidak itu kan nanti dulu.
Sebab ada syarat ketentuan berlaku kalau mau menjalankan," lanjut Yuri.

Yuri lalu menjelaskan, rapid test ini merupakan mekanisme yang berbeda dengan tes yang selama ini digunakan oleh pemerintah untuk menentukan status positif Covid-19 pada pasien.
"Karena rapid test ini menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan.
Tetapi menggunakan serum darah yang diambil dari darah (pasien)," ungkap Yuri.
Metode ini, kata dia, punya keunggulan.
Salah satunya, tidak membutuhkan sarana pemeriksaan laboratorium pada bio security level II.

"Artinya tes ini bisa dilaksanakan di hampir seluruh RS di Indonesia," tegasnya.
Namun, tes semacam ini juga masih memiliki kendala tersendiri.
Karena rapid test menggunakan imunoglobin, maka dibutuhkan imunoglobin dari pasien Covid-19 lainnya.
"Maka kita membutuhkan reaksi dari imunoglobulin seseorang yang terinfeksi paling tidak seminggu.
Kalau belum terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobulinnya akan negatif," papar Yuri. (TribunnewsWiki.com/SO/Kompas.com)
• Kondisi Terkini Ibunda Nike Ardila, Penyanyi Legendaris yang Meninggal 25 Tahun Lalu di Usia Muda
• Biografi Nike Ardilla - Menyanyi Sejak Usia 5 Tahun, Mengeluarkan 8 Album Sepanjang Masa Bernyanyi
• Ini Sosok Ryan Hidayat, Kekasih Nike Ardilla Juga Meninggal di Usia Muda, Model Video Lagu Terakhir