Update Selasa Pagi Jumlah Pasien Positif Corona Jadi 134 Orang, Ini Rinciannya

"Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif yang baru, rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat 1, dari Provinsi Banten 1, dari..."

Editor: Duanto AS
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Juru bicara (jubir) untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto 

TRIBUNJAMBI.COM - Jumlah pasien positif corona bertambah menjadi 134 orang per Senin (16/3/2020).

Hal itu diungkapkan juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto di RSPI Sulianti Saroso Senin (16/3/2020) sore.

"Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif yang baru, rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat 1, dari Provinsi Banten 1, dari Provinsi Jawa Tengah 1, dari DKI 14, " kata Yuri dalam keterangannya seperti disiarkan Kompas TV.

Sementara itu, terkait pasien dinyatakan sembuh, pada hari yang sama bertambah ada tiga pasien yang bebas corona.

Penyebaran Virus Corona Semakin Meluas, Begini Fatwa MUI: Daerah Rawan Boleh Tinggalkan Salat Jumat

Tertunduk Sedih, Jadwal Resepsi Pernikahan Jessica Iskandar dan Richard Kyle Diundur, Begini Katanya

Daftar Makanan yang Bisa Tingkatkan Imunitas atau Daya Tahan Tubuh, Sup Ayam Termasuk?

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dua kali berturut-turut, ketiganya dinyatakan negatif dari virus corona.

"Kami periksa dua kali berturut turut untuk virus ini dan sudah benar-benar negatif," kata Yuri..

"Artinya secara fisik sudah tidak ada keluhan sama sekali, sudah nampak sehat."

"Dan juga secara laboratorium sudah tidak ada lagi virus yang berada di dalam tubuhnya."

"Dan kami meyakini bahwa beliau bertiga sudah memiliki imunitas untuk kebal terhadap infeksi virus ini," terang Yurianto.

Dari ke hari, penyebaran virus corona di Indonesi semakin meningkat, Yuri menyampaikan masyakarakat bisa melakukan self isolated atau mengisolasi diri sendiri untuk mencegah penularan virus di masyarakat.

"Segera temukan kasus positif di masyarakat kemudian lakukan isolasi agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat," terangnya.

"Hal itu dilakukan dengan tracing, kita akan telusuri alamatnya di mana, dan 14 hari apa saja aktivitasnya, dari sini adanya penelusuran kontak baru," jelas Yuri, Senin (16/3/2020).

Ia menegaskan pemerintah akan terus melakukan kontak tracing.

Dari tracing tersebut, ditemukan kasus positif corona yang tanpa gejala dan dilakukan karantina sendiri di rumahnya.

"Ada kasus positif tanpa gejala, kita lakukan karantina di rumahnya sendiri."

"Pedoman bagaimana lakukan karantina sudah dibuat oleh kementerian kesehatan yang ada di lamannya," ujar Yuri.

Untuk itu, Yuri menegaskan, butuh kendali penuh di masyarakat agar kontak tracing dari pasien positif corona bisa segera dibutuhkan.

Sementara itu, Presiden Jokowi (Jokowi) dalam keterangan pers Senin (16/3/2020) menekankan saat ini yang perlu dilakukan yakni mengurangi aktivitas diluar rumah.

"Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi dari satu tempat, ke tempat yang lain," kata Jokowi di Istana Bogor.

Masyarakat perlu menjaga jarak dan mengurangi tempat kerumunan yang berisiko membawa lebih besar membawa penyebaran Covid-19.

"Menjaga jarak dan mengurangi kerumuman orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.

Ia juga meminta untuk penyampaian informasi terkait Covid-19 dilakukan secara satu pintu yakni melalui satgas Covid-19.

Hal itu dilakukan guna menghindari kesimpangsiuran informasi yang nantinya akan diterima masyrakat.

"Untuk menghindari kesimpangsiuran informasi yang disampaikan kepada publik saya juga minta agar satgas Covid-19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada msyarakat," tandasnya.

Jokowi meminta kepada kepala daerah yang akan membuat kebijakan besar terkait penanganan virus corona agar membahas terlebih dahulu dengan pemerintah pusat.

Untuk memudahkan berkomunikasi, ia meminta kepada daerah untuk selalu komunikasi dengan kementerian terkait serta satgas Covid-19.

"Semua kebijakan besar di tingkat daerah terkait Covid-19, harus dibahas dulu dengan pemerintah pusat," jelasnya.

"Untuk mempermudah komunikasi saya minta kepada dearah untuk berkonsultasi membahasnya dengan kementerian terkait dan satgas Covid-19" lanjutnya.

Terkait lockdown, ia mengeaskan itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

Menurutnya, pemerintah daerah tidak boleh memutuskan untuk menentukan lockdown terkait daerahnya sendiri.

"Kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat," kata Jokowi.

Ia tak ingin kebijakan yang diambil nantinya malah justru memperburuk keadaan.

Sejauh ini, ia belum berpikir untuk memutuskan lockdown nasional maupun dalam lingkup daerah.

"Kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah, dan sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Tio/Inza/Nanda)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TERKINI Pasien Corona di Indonesia Capai 134 Orang, Tambahan 17 Kasus Baru

Betrand Peto Dapat Perlakuan Aneh dari Sarwendah dan Ruben Onsu: Mandi Aja tu ada Kamar Mandi

Dulu Hidup Susah, Nenek Betrand Peto Sesak Lihat Mewahnya Ultah Anak Asuh Sarwendah dan Ruben Onsu

Dekapan Ayu Ting ke Betrand Peto Saat Ultah Putra Ruben Onsu dan Sarwendah Mendadak Jadi Sorotan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved