Antisipasi Karhutla

Minta Perusahaan Lakukan Pelatihan Mandiri, BPBD Muarojambi Masih Terkendala Keterbatasan Alat

Dalam waktu dekat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi akan mengadakan pelatihan pencegahan kebakaran

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Fifi Suryani
Tribunjambi/Hasbi
Petugas dari BPBD Kabupaten Muaro jambi berada di lokasi kebakaran di sekitar Kantor Bupati Muarojambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Dalam waktu dekat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi akan mengadakan pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Selanjutnya pihak BPBD akan menggalakkan patroli untuk melakukan pemantauan titik api saat memasuki musim kemarau.

Kepala BPBD Muarojambi, Muhamad Zakir saat ditemui Sabtu (14/3) mengatakan, untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan ia mengharapkan pihak perusahaan juga ikut melakukan pelatihan kepada karyawannya.

"Kita berharap tiap perusahaan yang ada di lingkungan Kabupaten Muarojambi ikut memberikan pelatihan terhadap karyawannya menggunakan biaya secara mandiri, minimal tiap perusahaan kirim dua orang yang akan dilatih,"sebutnya.

Ia juga mengatakan sepanjang 2020 sudah tercatat sekitar 8 hektare kebakaran lahan berlokasi tidak jauh dari perkarangan Kantor Bupati Muarojambi.

"Untuk kendala BPBD selama ini dalam menangani kasus kebakaran hutan dan lahan karena jangkauan lokasi cukup jauh dan susah dijangkau untuk akses transportasi dan keterbatasan alat belum maksimal," ujarnya.

BPBD Kabupaten Muarojambi melihat kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi beberapa tahun lalu. BPBD masih memiliki keterbatasan alat pengoperasian dalam menangani bencana karhutla tersebut.

Dalam mengatasi terjadinya karhutla ada dua jenis operasional yakni darat dan udara. "Seandainya bencana karhutla yang terlalu besar seperti tahun lalu, bisa koordinasi ke BPBD provinsi minta bantu penyediaan alat udara," sebutnya.

Dalam pengupayaan pencegahan karhutla, kedepan pihaknya akan tingkatkan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dan melibatkan semua tokoh masyarakat, agama dan masyarakat terutama ikut membatu dengan pelatihan yang sudah diwacanakan.

"Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghadapi rawan bencana karhutla. Masyarakat harus benar-benar siap dan kita akan lakukan pelatihan, sehingga masyarakat benar-benar dibekali untuk ikut terlibat mengatasi hal tersebut," jelasnya.

Selanjutnya kita akan mengajukan anggaran ke pemerintah daerah untuk dialokasikn biaya pelatihan sigap bencana untuk masyarakat yang dilibatkan.

"Bencana karhutla ini masalah kita bersama tentu kita akan libatkan semua tuo tengganai, cerdik pandai, ikut terlibat dalam hal ini," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved